Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Untuk Pemetaan Kerawanan Bencana Banjir Kota Padang Tahun 2011-2022
DOI:
https://doi.org/10.12962/geoid.v19i2.1205Keywords:
Bencana, Banjr, GIS, PadangAbstract
Banjir merupakan salah satu bencana yang menjadi prioritas dalam penanganan bencana di Kota Padang saat ini karena frekuensi banjir yang meningkat dan tingkat risiko yang tinggi. Pada tahun 2012 banjir bandang di DAS Kuranji menyebabkan kerusakan ratusan rumah. Beberapa pekerjaan rekayasa telah dilaksanakan di sekitar Kota Padang yang bertujuan untuk mengurangi dampak banjir. Namun, kota ini masih menghadapi masalah banjir saat musim hujan. Dalam hal ini, penting untuk mengidentifikasi kawasan yang rentan terhadap banjir guna membantu perencanaan evakuasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat serta pemerintah daerah untuk melakukan persiapan yang efektif dan tepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kerawanan banjir Kota Padang pada tahun 2011 dan 2022. Lima faktor yang diperhatikan dalam analisis ini meliputi kelerengan, curah hujan, jarak wilayah terhadap sungai, tutupan lahan, dan jenis tanah. Analisis dilakukan dengan metode sistem informasi geografis melalui penilaian skoring dan tahapan overlay. Hasil Kerawanan banjir di Kota Padang terdiri dari kelas sangat rendah hingga sangat tinggi. Pada tahun 2011 kawasan rawan banjir Kota Padang pada kategori tinggi seluas 14.10,62 ha sedangkan pada tahun 2022 kawasan rawan banjir pada kategori tinggi menjadi 16.591,12 ha atau bertambah 4%. Hasil temuan studi ini menunjukkan kawasan rawan banjir di Kota Padang pada kategori sedang sampai tinggi umumnya berada pada wilayah barat perkotaan pada tahun 2011, Namun, pada tahun 2022, kawasan yang rawan terhadap banjir mulai berkembang dan meluas ke wilayah utara, selatan, dan timur Kota Padang.