STUDI ALTERNATIF JALUR EVAKUASI BENCANA BANJIR DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SIG DI KABUPATEN SITUBONDO
Keywords:
Bencana banjir, SIG, rute evakuasiAbstract
Kabupaten Situbondo termasuk daerah potensi bencana banjir yang menyebabkan kerugian jiwa dan materi dalam jumlah besar. Luapan air bah di sepanjang DAS Sampean telah merugikan penduduk Situbondo selama beberapa kali. Upaya untuk mencegah korban bencana banjir adalah dengan menyediakan sistem peringatan dini bencana banjir di daerah yang berpotensi banjir, serta penyediaan peta resiko dan rute evakuasi.
Integrasi data SPOT 5 dan Peta RBI menghasilkan informasi penutupan lahan, jaringan jalan, jaringan sungai, dan Digital Elevation Model (DEM). Data tersebut dikombinasikan dengan data histori banjir untuk menghasilkan peta limpasan banjir. Selanjutnya dengan analisa SIG, yaitu overlay data dan network analyst, dapat dibuat titik evakuasi dan rute evakuasi untuk pengamanan masyarakat apabila terjadi bencana banjir.
Penelitian ini menyajikan posisi titik evakuasi dan jalur evakuasi menuju titik evakuasi tersebut. Jalur evakuasi ini tersebar di empat kecamatan (Panarukan, Kendit, Situbondo dan Panji). Empat kecamatan tersebut berada di sepanjang sungai yang mengalirkan air bah, yaitu Sungai Sampean dan Sungai Pagedungan.
References
Abidin, H., 2005, Peran Bidang Geodesi Dalam Mitigasi Bencana Alam. Bandung: ITB.
Anonim. 2007. Arahan Kebijakan Mitigasi Bencana Perkotaan di Indonesia. Jakarta: Bakornas PBP
Aronoff, S., 1989. Geographic Information Systems: A Management Perspective. Canada: WDL Publication.
GIS Consortium Aceh Nias, 2007, Modul Pelatihan Arc GIS Tingkat Dasar. Aceh Nias: GIS Consortium Aceh Nias.
http://www.indonesia.go.id Dikunjungi pada Tanggal 26 Maret 2009, Jam 10.00 WIB
http://www.pu.go.id Dikunjungi pada Tanggal 25 Maret 2009, Jam 13.10 WIB
http://www.satimagingcorp.com/satellite-sensors/spot-5.html Dikunjungi pada Tanggal 25 Maret 2009, Jam 13.00 WIB
http://www.penataanruang.net/taru/nspm/pedoman%20pemanfaatan%20ruang/banjir-nov/PDF/ped-banjir(b4)%20nov.pdf Dikunjungi pada Tanggal 8 September 2009, Jam 22.13 WIB
Lillesand, T.M., dan Kiefer, R.W. 1994. Remote Sensing and Image Interpretation. New York: John Wiley&Son, Inc,.
McDonnell, R. dan Kemp, K. 1997. International GIS Dictionary. Cambridge, [England] : GeoInformation International.
Prahasta, E., 2001, Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung : Informatika.
Purbowaseso, B. 1995. Penginderaan Jauh Terapan. Jakarta: UI-Press.
Purwadhi, S.H. 2001. Interpretasi Citra Digital. Jakarta: Grasindo.
Raper, J.F. dan Green, N.P.A. 1994. Gist: An Object-Oriented Approach to A Geographical Information System Tutor. London: Department of Geography, Birkbeck College.
Sadisun, I., 2007. Peta Rawan Benacana. Bandung: ITB.
Slamet, dan Susanto. 2007. Peta Rute Evakuasi Bencana Tsunami Makasar Sulawesi Selatan Menggunakan Data Satelit Inderaja. Jakarta: LAPAN.
Tatik, dan Arifin. 2008. Analisis Meluasnya Banjir Bandang Melalui Perubahan Penutup Lahan di DAS Sampeyan Jawa Timur. Jakarta: LAPAN.
Wawan, dan Atriyon. 2008. Analisa Pemodelan Tsunami dengan Pembuatan Peta Kerawanan dan Jalur Evakuasi dari Turunan SRTM90 (Studi Kasus: Kota Padang. Jakarta: LAPAN.