KAJIAN DEVIASI VERTIKAL ANTARA PETA TOPOGRAFI DENGAN DATA SITUASI ORIGINAL TAMBANG BATUBARA
Keywords:
Deviasi, Original, TopografiAbstract
Tugas survey tambang dalam pelaksanaan eksplorasi batubara adalah melaksanakan penempatan titik bor di lapangan dan menghitung volume pemindahan tanah penutup batubara. Maka, data topografi awal diperlukan dalam kegiatan tersebut.
Idealnya, data pada peta topografi hutan dan data situasi original tambang batubara merupakan permukaan yang sama (terutama elevasinya), tapi kenyataannya terdapat perbedaan tinggi permukaan antara kedua data tersebut. Oleh sebab itu, penentuan kedalaman titik bor di lahan original akan berbeda dengan data pada peta topografi, dan jika digunakan untuk penghitungan volume tanah penutup juga mengalami perbedaan.
Dalam penelitian ini, hasil kajian deviasi berupa penghitungan nilai selisih elevasi rata-rata antara data topografi hutan dengan data situasi original tambang di areal Pit T LMO (Lati Mine Operation) adalah sebesar 1,869 m dengan kemiringan lereng rata-rata sebesar 13,3 % yang terdiri atas tiga blok, yaitu : Blok T5, T6, dan T7. Sebagian besar permukaan topografi hutan berada di bawah permukaan lahan original di semua blok dengan prosentase 73 % (T5), 69,3 % (T6), dan 79 % (T7). Jumlah prosentase penyimpangan elevasi di luar batas deviasi biasa dari luas daerah untuk setiap blok di areal Pit T LMO adalah : Blok T5 (28%), T6 (41,6%), T7 (49,4%).
References
Dadang Rahmat dan Ferry D.J. Alis, 2004. Standard Operation Procedure Survey Section. Berau : TSP PT. Berau Coal
Darmadji, Agus, 2006. Aplikasi Pemetaan Digital dan Rekayasa Teknik Sipil dengan AutoCAD Land Development. Bandung : Penerbit ITB
Handoko, Eko Yuli, 2005. Sistem Tinggi dan Pengukuran Tinggi Teliti. Surabaya : Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS
Ilmustatistik.com. ”Ukuran Keragaman". 2008. http://www.ilmustatistik.com/simpangan.htm. (7 Jan. 2010)
Kraak, Menno-Jan dan Ferjan Ormelling, 2007. Kartografi: Visualisasi Data Geospasial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Melandi, Rico Jefysa, 2007. Tugas Akhir: Analisa Teknis dan Ekonomis Pengukuran Kerangka Vertikal Dengan Menggunakan Total Station dan Waterpas. Surabaya : Teknik Geomatika ITS
NASA GSFC and NIMA. ”EGM96: The NASA and NIMA Joint Geopotential Model”. 2004. http:// cddis.nasa.gov/926/egm96/egm96.html (26 Jan. 2010)
Nurjati, Chatarina, 2004. Modul Ajar: Ilmu Ukur Tanah 1. Surabaya : Program Studi Teknik Geodesi ITS
PT. Lautan Teknologi. “Mengenal Datum”. 2009. http://www.lautanteknologi.com/articles/74-datum.pdf (26 Jan. 2010)
Purworahardjo, Umaryono, 1986. Ilmu Ukur Tanah Seri C. Bandung : Institut Teknologi Bandung
Sosrodarsono, Suyono dan Masayoshi Takasaki, 1997. Pengukuran Topografi dan Teknik Pemetaan. Jakarta : PT. Pradnya Paramita
Soedomo, Agoes Soewandito, 2003. Dasar-dasar Perpetaan. Bandung : Institut Teknologi Bandung
Supranto, J, 2000. Statistik: Teori dan Aplikasi Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga
Taufik, M, 2006. Catatan Kuliah Geografi. Surabaya : Teknik Geomatika ITS
Wisayantono, D, 1994. Total Station. Bandung : Institut Teknologi Bandung
Wirshing, James dan Roy Wirshing, 1995. Pengantar Pemetaan. Jakarta : Penerbit Erlangga
Wongsotjitro, Soetomo, 1977. Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta : Kanisius
Yuwono, 2001. Kartografi Dasar. Surabaya : Program Studi Teknik Geodesi FTSP – ITS