LAND SUBSIDENCE DI SURABAYA (2007-2010)
Keywords:
Land subsidence, Surabaya, GPS, GAMITAbstract
Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang mengalami pertumbuhan yang begitu pesat. Perkembangan kota yang tinggi dapat memberikan pengaruh terhadap kondisi tanah di wilayah Surabaya yang dapat mengakibatkan landsubsidence. Pemantauan lansudsudence dilakukan menggunakan metode pengamatan GPS secara teliti pada tahun 2007 dan 2010. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak ilmiah GAMIT. Dari hasil pengolahan data telah terjadi penurunan permukaan tanah dibeberapa titik pengamatan di Surabaya dengan kecepatan penurunan yang berbeda-beda. Penurunan yang relatif besar terjadi di titik RKUT sebesar 2,79 cm/tahun.
References
Abidin, H.Z., R. Djaya, H. Andreas, M. Gamal, D. Murdohardono, R. Rajiyiwiryo, 2003, Penurunan Tanah di Cekungan Bandung pada Periode 2000 – 2002 Hasil Estimasi Metode Survei GPS, Journal JTM, Vol.X, No.2 / 2003
Abidin, 2004. ITB and its activities in GPS, INSAR, and Satellite Altimetry Related Research. SEAMERGES Kick off Meeting, Bangkok, 3-5 March 2004
Abidin, H.Z., R. Djaja, H. Andreas, M. Gamal, K. Hirose, Y. Maruyama. 2004. Capabilities and Constraints of Geodetic Techniques for Monitoring Land Subsidence in The Urban Areas in Indonesia. 3rd FIG Regional Conference for Asia and the Pacific, FIG, Jakarta-Indonesia, October 3-7, 2004
Abidin, H.Z., Heri A., M. Gamal, D. Darmawan, 2006, Land Subsidence Characteristics of Bandung Basin (Indonesia) between 2000 and 2005 as Estimated from GPS Surveys, XXIII International FIG Congress, Munich, Germany, 8 – 13 October.