PEMODELAN ALIRAN SEDIMEN DI KOLAM PELABUHAN (Studi Kasus : Kolam 1 Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta)

Authors

  • Adireta Dwi Witantono Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
  • Khomsin Khomsin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Keywords:

sedimentasi, pola arus, simulasi model

Abstract

Pelabuhan merupakan salah satu simpul dari mata rantai bagi kelancaran angkutan muatan laut dan darat. Pelabuhan harus aman dari badai, ombak, maupun arus. Sehingga kapal dapat berputar, melakukan bongkar muat, dan melakukan perpindahan penumpang dengan aman, khususnya di Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta. Jika sedimen di kolam Pelabuhan Tanjungpriok yang terbentuk sudah terlalu tinggi, hal ini dapat menyebabkan karamnya kapal. Untuk menghindari hal tersebut dibutuhkan pengerukan sampai dengan kedalaman tertentu sehingga kapal bisa berlabuh dengan aman. Berdasarkan pertimbangan keamanan dan pemberian pelayanan yang memadai bagi pengguna pelabuhan, faktor utama yang mempengaruhi terjadinya proses sedimentasi, adalah arus pasang surut. Oleh karena itu, diperlukan kajian dan analisis pola penyebaran transpor material sedimen di lokasi rencana pengerukan menggunakan simulasi model transpor material sedimen. Besar kecepatan arus pada kondisi saat pasang tertinggi yang terjadi di kolam Pelabuhan Tanjungpriok adalah sebesar 0,008-0,056 m/s. Dan pada kondisi surut terendah sebesar 0,004-0,052 m/s. Kecepatan arus paling kuat terletak dimulut kolam. Besar konsentrasi sedimen saat kondisi pasang tertinggi memiliki nilai maksimal sebesar 0,0325 g/m3 dan minimal sebesar 0,0025 g/m3. Sedangkan besar konsentrasi sedimen saat kondisi surut terendah memiliki nilai maksimal sebesar 0,104 g/m3 dan minimal sebesar 0,008 g/m3. Bed level change kolam pelabuhan tidak mengalami perubahan secara signifikan. Karena telah dilakukan pengerukan sebulan sebelum penelitian. Dan karena adanya beberapa parameter yang tidak digunakan. Sedimen paling banyak menumpuk berada di koordinat antara (708200;9325700)  - (708400;9325900). Dengan perubahan dasar perairan / bed level change paling banyak sebesar 0,055 mm.

Author Biographies

Adireta Dwi Witantono, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Department of Geomatics Engineering

Khomsin Khomsin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Department of Geomatics Engineering

References

Arani, D. 2014. Pemodelan Perubahan Sedimen Di Pesisir Surabaya Timur Dengan Menggunakan Data Hidro-Oseanografi. Surabaya: ITS

Daulay, A.B. 2014. Karakteristik Sedimen Di Perairan Sungai Carang

Kota Rebah Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Skripsi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang

DHI. 2012. Mikepoweredbydhi. diakses pada 1 Desember 2014 pukul 19.00 BBWI

Ismail, M. Furqon Aziz dan Ankiq Taofiqurohman S. 2012. Simulasi Numeris Arus Pasang Surut Di Perairan Cirebon. Jakarta: Jurnal Akustik LIPI

Mukminin, A. 2008. Proses Sedimentasi Di Perairan Dompak Kecamatan Bukit Bestari Provinsi Kepulauan Riau. Riau: Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau

Munandar, R.K. 2013. Karakteristik Sedimen Di Periran Desa Tanjung Momong Kecamatan Siantan Kabupaten Kepulauan Anambas. Riau : Universitas Maritim Raja Ali Haji

Poerbondono dan Djunarsjah, E. 2005. Survei Hidrografi. Refika Aditama : Bandung

Riyadi, Agung Slamet, Bambang Sarwono, and Sudiwaluyo. 2009. "Permodelan Aliran Sediment Di Muara Kali Porong." Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah. Surabaya: ITS. 345-356

Savitri, D. 2010. Simulasi Sebaran Sedimen Terhadap Ketinggian Gelombang. Jurnal TeknikWaktu Volume 8 Nomer 2

Sugianto, D.N. 2009. Simulasi Model Transpor Sedimen Tersuspensi Untuk Mendukung Perencanaan Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Barat. Jurnal Teknologi Lingkungan 46-54

Triatmojo, B. 1999. Teknik Pantai Edisi Kedua. Beta Offset. Yogyakarta

Downloads

Published

2024-07-02

How to Cite

Witantono, A. D. ., & Khomsin, K. . (2024). PEMODELAN ALIRAN SEDIMEN DI KOLAM PELABUHAN (Studi Kasus : Kolam 1 Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta). GEOID, 11(1), 22–28. Retrieved from https://journal.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/1466

Issue

Section

Articles