ANALISIS PEMODELAN 3D CANDI JAWI MENGGUNAKAN WAHANA QUADCOPTER DAN TERESTRIAL LASER SCANNER (TLS)

Authors

  • Yuwono Yuwono Geomatics Engineer, Institut Technology Sepeluh Nopember Surabaya
  • Danar Guruh Pratomo
  • Agung Budi Cahyono
  • Yulita Eka Rana Mulyono

Keywords:

model 3D, data quadcopter, data TLS

Abstract

Perkembangan teknologi masa kini semakin beragam dan terus berkembang. Mengikuti perkembangan teknologi, peralatan survei, dan pemetaan terus berinovasi dari tingkat manual sampai dengan menekan satu tombol semua selesai. Hal ini merupakan suatu keuntungan sekaligus kemudahan yang dapat dimanfaatkan. Salah satu contoh perkembangan teknologi alat survei dan pemetaan ialah munculnya quadcopter dan Terestrial Laser Scanner (TLS). Belakangan ramai diketahui quadcopter dan TLS bukan hanya untuk pemetaan terestris saja, melainkan juga dapat dimanfaatkan sebagai alat akusisi data untuk keperluan pemodelan 3D suatu objek. Keberadaan alat ini sangat membantu untuk dokumentasi dan pengarsipan. Kedua alat tersebut dipraktikkan untuk mengukur bangunan cagar budaya yang bertujuan agar diperoleh model tiga dimensi dengan tujuan akhir hasilnya dapat disimpan sebagai arsip, digunakan sebagai media penelitian dan dapat dimanfaatkan jika sewaktu-waktu bangunan tersebut rusak atau roboh dan memerlukan rekonstruksi ulang oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Pengukuran dengan dua alat tersebut dikerjakan pada sebuah candi di Jawa Timur yang dikenal sebagai Candi Jawi. Pengukuran Candi Jawi meliputi pemotretan dengan quadcopter, pengamatan Ground Control Point (GCP), pengukuran Independent Check Point (ICP), dan pemindaian candi dengan Terestrial  Lasser Scanner (TLS). Hasil yang diperoleh ialah model tiga dimensi hasil data quadcopter RMSe X, Y, Z sebesar 0,017 meter, 0,017 meter, dan 0,018 meter. Sementara besar nilai RMSe model tiga dimensi hasil olahan point cloud TLS untuk X, Y, dan Z ialah 0.056 meter, 0,066 meter, dan 1,44 meter. Kedua model dari kedua alat menunjukkan hasil yang relatif kecil karena bernilai kurang dari 0,5 meter dan memenuhi syarat Level of Detail (LoD) 3 untuk konsep visualisasi eksterior model bangunan, kecuali pada nilai Root Mean Square Error (RMSe) Z model 3D data point cloud TLS.

References

Sutopo, M. 2014. “Merekam Jejak Masa Lalu Cagar Budaya Dalam Perspektif 3D”. Magelang: Balai Konservasi Borobudur Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Hidayat dkk. 2016. “Combined aerial and terestrial images for 3D documentation of Singosari Temple based on Structure from Motion algorithm”. Proceeding ICOIRS 2016.

Ulinnuha, Rifqi. 2016. “Analisa Ketelitian dan Kesesuaian Pemodelan 3D Dengan Pendekatan Geometri dan Teknik Structure from Motion (SfM) pada Obyek Bangunan”. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Tilly, dkk. 2014. “Multitemporal crop surface models: Accurate plant height measurement and biomass estimation with terestrial laser scanning in paddy rice”. Journal of Applied Remote Sensing.

Downloads

Published

2024-07-02

How to Cite

Yuwono, Y. ., Pratomo, D. G. ., Cahyono, A. B. ., & Mulyono, Y. E. R. . (2024). ANALISIS PEMODELAN 3D CANDI JAWI MENGGUNAKAN WAHANA QUADCOPTER DAN TERESTRIAL LASER SCANNER (TLS). GEOID, 13(2), 207–214. Retrieved from https://journal.its.ac.id/index.php/geoid/article/view/1577

Issue

Section

Articles