ANALISIS DATA HIDRO-OSEANOGRAFI UNTUK OPTIMASI RENCANA JALUR KABEL LAUT
Keywords:
Kabel Laut, SIG, Kemiringan Dasar Laut, Sedimen Dasar Laut, Anomali MagnetikAbstract
Sistem kabel bawah laut penting karena menghubungkan antarpulau. Tujuan kabel bawah laut adalah untuk menyediakan energi dan komunikasi antar pulau,, terutama untuk negara maritim seperti Indonesia. Studi ini menganalisis karakteristik fisik lautan, fitur dasar laut, dan jalur pelayaran di mana rute kabel akan diletakkan. Informasinya diolah menjadi peta klasifikasi lereng bawah laut, peta klasifikasi sedimen dasar laut, peta anomali magnetik, dan peta jalur pelayaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk membuat area desain rute kabel. Berdasarkan penelitian ini, peta rekomendasi untuk area desain jalur kabel bawah laut divisualisasikan ke dalam tiga kategori: aman dan direkomendasikan, risiko sedang, dan risiko tinggi. Ada 4178 lokasi yang dikategorikan sebagai zona aman dan direkomendasikan dengan total luas 293025 m2, 1392 lokasi dikategorikan sebagai zona risiko sedang dengan total luas 108313 m2, dan 223 lokasi dikategorikan sebagai zona berisiko tinggi dengan total area 11827 m2.
References
Tupalessy J dkk. 2015. Perencanaan Sistem Interkoneksi Jaringan Listrik Kabel Bawah Laut di Propinsi Maluku. Maluku.
PUSHIDROSAL.2017. Menata Pipa dan kabel Laut Melalui Peta Laut. Jakarta.
ICPC. 2009. ICPC Ocean Observation Sites and Areas. New Zealand.
Mulia S. B. 2014. Analisis kekuatan Mekanis dari Kabel Powe Bawah Laut. ITB. Bandung.
Akbar K. 2017. Analisis Nilai Hambur Balik Sedimen Permukaan Dasar Perairan Menggunakan Data Multibeam Echosounder EM 302. ITS.Surabaya.