Estimasi Potensi Gempa Tektonik di Wilayah Sesar Opak Berdasarkan Data Pengamatan GPS

Authors

  • Hilmiyati Ulinnuha Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
  • Dwi Lestari Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
  • Nurrohmat Widjajanti
  • Parseno Parseno Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
  • Cecep Pratama Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
  • Leni Sophia Heliani Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada
  • Suci Tresna Novianti Alumni Program Studi Sarjana Teknik Geodesi, Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Keywords:

potensi, gempa, tektonik, sesar opak, GPS

Abstract

Yogyakarta merupakan daerah ring of fire dengan adanya wilayah-wilayah subduksi lempeng tektonik. Kondisi ini mengakibatkan tingginya potensi gempa tektonik di daerah Yogyakarta. Seperti pada tahun 2006, telah terjadi gempa tektonik dengan skala 6,3 Mw di Yogyakarta dan menimbulkan dampak negatif. Gempa ini disebabkan oleh aktivitas Sesar Opak. Berdasarkan penelitian sebelumnya, segmen patahan Sesar Opak tidak semua melepaskan energi, sehingga dimungkinkan berpotensi menimbulkan gempa tektonik besar di masa yang akan datang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengenalisis dan mengestimasi potensi gempa tektonik di sekitar wilayah Sesar Opak berdasarkan data pengamatan GPS. Penelitian ini juga mengestimasi maximum magnitude dan periode perulangan maximum magnitude tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengamatan GPS pada titik-titik pantau Sesar Opak sejumlah 11 buah dari tahun 2016, 2017, dan 2018. Data pengamatan GPS diolah dengan perangkat lunak GAMIT/GLOBK. Data diolah dengan membagi area menjadi sebelah Timur dan sebelah Barat Sesar Opak. Selanjutnya, dilakukan perhitungan estimasi maximum magnitude dan periode perulangan maximum magnitude. Hasil dari pengolahan data GPS menunjukkan bahwa resultan kecepatan pergeseran horizontal titik pantau Timur Sesar Opak lebih besar dari pada titik pantau Barat Sesar Opak. Hal ini dapat mengindikasikan Timur Sesar Opak lebih aktif dari pada Barat Sesar Opak. Adanya pergeseran aktif ini dapat menimbulkan potensi gempat tektonik dikemudian hari. Selain itu, hasil estimasi maximum magnitude yang dapat terjadi di wilayah Sesar Opak adalah 6,5 Mw dengan periode perulangan maximum magnitude selama ± 60 tahun pada Segmen Utara dan selama ± 130 tahun pada Segmen Selatan. Namun hasil perhitungan estimasi ini masih perlu disempurnakan dengan dengan menambahkan data lain seperti seismik multitemporal.

Author Biography

Nurrohmat Widjajanti

Departemen Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

References

Abidin, H.Z., Andreas H, Meliano, I, Gamal M, Kusuma MA, Kimata F, Ando, M. 2007. Deformasi seismik Gempa Yogyakarta Dari Survei GPS. Jurnal Geofisika Indonesia, Edisis 2007, No 1.

Abidin, H.Z., Heri, A., Irwan, M., Gamal, M., Gumilar, I., dan Abdullah, C.I. 2009. Deformasi Koseismik dan Pascaseismik Gempa Yogyakarta 2006 dari Hasil Survei GPS. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 4 No.4 Desember 2009: 275-284.

Adam, J.A.N. 2020. Estimasi Nilai Laju Geser dan Geometri Sesar Opak Menggunakan Data Pengamatan Geodetik Di Yogyakarta, Skripsi. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Lestari, D., 2006. GPS Study for Resolving the Stability of Borobudur Temple Site.Thesis. School of Surveying and Spatial Information System, University of New South Wales.

Herring, T.A, King, R.W., dan McClussky, S.C. 2006. Introdustion to GAMIT/GLOBK. Department of Earth, Atmospheric, and Planetary Science, Massachusetts Institute of Technology.

Natawidjaja, D.H., Sieh, K., Ward, S.N., Cheng, H., Edwards, R.L., Galetzka, J., dan Suwargadi, B.W.2004. Paleogeodetic Records of Seismic and Aseismic Subduction from Central Sumatran Microatolls, Indonesia. Journal of Geophysical Research,109, B04306, doi:10,1029/2003JB002398.

Pinasti, A. 2019. Pemodelan Deformasi Kawasan Sesar Opak Berdasarkan Data GNSS Periodik Tahun 2013 sampai 2018., Tesis. Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Pratama, C., Widjajanti, N., Parseno, Pinasti, A., Ummi, R.F., Lestari, D., Sunantyo, T.A., Heliani L.S., Ulinnuha, H. 2021. A possible opak fault segment that caused the 2006 mw 6.3 yogyakarta earthquake and its future implication. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Volume 683, International Geography Seminar 2019 31 August 2019, Lor in Hotel Solo, Indonesia.

Sarsito, D.A., Andreas, Abidin, H.Z., Meilano, I., Darmawan, dan Gamal. 2005. Implikasi Co-Seismic dan Post-Seismic Horisontal Displacement Gempa Aceh 2004 terhadap Status Geometrik Data Spasial Wilayah Aceh dan Sekitarnya. Kelompok Keahlian Geodesi, Departemen Teknik Geodesi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Sulaeman, C., Dwi, L.C., dan Triyoso, W. 2008. Karakteristik Sumber Gempa Yogyakarta 2006 Berdasarkan Data GPS. Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 3, No. 1.

Wells, D. L and K. J. Coppersmith. 1994. New empirical relationships among magnitude, rupture length, rupture width, rupture area, and surface displacement. Bulletin of the Seismological Society of America. 84: 974–1002.

Widjajanti, N., Pratama, C., Parseno, Sunantyo, TA., Heliani, L.S., Ma’ruf, B., Atunggal, D., Lestari, D., Ulinnuha, H., Pinasti, P., Ummi, R.F. 2020. Present-day Crustal Deformation Revealed Active Tectonics in Yogyakarta, Indonesia inferred from GPS Observations. Journal Geodesy and Geodynamics.

Yulaikhah, dan Lestari, D. 2013. Optimasi Jaring Kontrol Horisonal Berdasarkan Persyaratan Matriks Kriteria untuk Studi Geodinamik di Sesar Sungai Opak, Laporan Penelitian DPP Sekolah Vokasi UGM 2013. Yogyakarta.

Downloads

Published

2024-07-02

Issue

Section

Articles