Pembangunan WebGIS Untuk Menampilkan Informasi Hotspot Sebagai Bentuk Pemantauan Terjadinya Kebakaran Hutan Dan Lahan Dengan Memanfaatkan Opensource Library Leaflet JavaScript (Studi Kasus: Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan)
Keywords:
Hotspot, Kebakaran Hutan dan Lahan, Leaflet JavaScript, VIIRS Nightfire (VNF), WebGISAbstract
Kebakaran hutan dan lahan menjadi bencana yang hampir setiap tahun terjadi di wilayah Pulau Sumatera. Ogan Komering Ilir menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan dengan jumlah titik panas penyebab kebakaran hutan dan lahan yang tergolong tinggi setiap tahunnya. Upaya pencegahan penting dilakukan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh karhutla pada berbagai aspek kehidupan. Salah satunya dengan membangun suatu Sistem Informasi Geografis (SIG) sebaran lokasi titik panas/hotspot sebagai bentuk early warning and detection system berbasis web (WebGIS) dengan memanfaatkan data VIIRS Nightfire (VNF) dari teknologi penginderaan jauh satelit Suomi-NPP dengan sensor aktif Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) yang telah diolah dengan algoritma Nightfire. Library dari Leaflet JavaScript berperan penting dalam menambah fungsionalitas dari WebGIS dengan berbagai pilihan plugin yang tersedia dan source code yang mudah dibaca untuk membuat informasi spasial berbasis web yang lebih interaktif. Prototype dari WebGIS dengan nama OKIApi telah berhasil dibangun dan memiliki beberapa fitur utama seperti menampilkan informasi sebaran lokasi titik panas/hotspot yang telah diklasifikasikan berdasarkan temperature; tingkat prioritas pemadaman kebakaran dan tingkat kerawanan area mudah terbakar berdasarkan jenis penutupan lahan; rute menuju lokasi hotspot dan/atau kantor pemadam kebakaran; grafik estimasi luas area terbakar dari source footprint hotspot; dan grafik jumlah hotspot perhari yang telah diklasifikasikan berdasarkan temperature. Nilai presentase kelayakan web untuk uji fungsionalitas sebesar 100% dengan predikat sangat baik, uji usabilitas sebesar 91,5% dengan predikat sangat baik, dan uji portabilitas sebesar 100% dengan predikat sangat baik.
References
Adinugroho, W., Suryadiputra, I., Saharjo, B., & Siboro, L. (2005). Manual for The Control of Fire in Peatlands and Peatland Forest. Bogor: Wetlands International - Indonesia Programme.
Agafonkin, V. (2020, November 29). Overview. Retrieved from Leafletjs: https://leafletjs.com/
Arikuntoro, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2013). Rencana Kontinjensi Nasional Menghadapi Ancaman Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Elvidge, C., Zhizhin, M., Hsu, F., & Baugh, K. (2013). VIIRS Nightfire: Satellite Pyrometry at Night. Remote Sensing, 5, 4423–4449. doi:10.3390/rs5094423
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2020, Desember 12). Rekapitulasi Luas Kebakaran Hutan dan Lahan (Ha) Per Provinsi Di Indonesia Tahun 2015-2020. Retrieved from Sipongi: http://sipongi.menlhk.go.id/hotspot/luas_kebakaran
Maja, W., & Cahyono, A. (2016). Perancangan Sistem Informasi Geografis Zona Nilai Tanah Berbasis Web Menggunakan Leaflet JavaScript Library. Jurnal Teknik ITS, 5, A809-A816.
Rasyid, F. (2014). Permasalahan dan Dampak Kebakaran Hutan. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 47-59.
Sabarji, A. (2005). Identifikasi Zone Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan dengan Aplikasi SIG di Kabupaten Kutai Timur.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Zubaidah, A., Vetrita, Y., Priyatna, Ayu, K., & Suwarsono. (2015, Juni). Analisis Pemanfaatan dan Validasi Hotspot VIIRS Nightfire Untuk Identifikasi Kebakaran Hutan dan Lahan Di Indonesia. Jurnal Penginderaan Jauh, 12, 59-76.