Pengaruh Australian Summer Moonson pada Precipitable Water Vapour di Jawa Timur Tahun 2015-2020
Keywords:
GPS, PWV, Monsun, Water Vapour, East JavaAbstract
Precipitable Water Vapor merupakan parameter iklim penting yang menunjukkan kelembaban yang tersedia di atmosfer dan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi karena terbentuk oleh penguapan/evapotranspirasi dari permukaan ke atmosfer, dapat mengembun menjadi awan dan dapat kembali kembali ke permukaan dalam bentuk presipitasi. Precipitable Water Vapor dapat dipengaruhi fenomena alam seperti siklus monsun. Saat ini, teknologi Sistem Satelit Navigasi Global saat ini dapat digunakan untuk mendapatkan nilai Precipitable Water Vapour. penelitian ini bertujuan menganalisa korelasi pengaruh monsun musim panas Australia dengan variasi PWV di Jawa Timur selama 5 tahun (2015 – 2020). Perbandingan Precipitable Water Vapor hasil pengukuran GPS dengan PWV alat Radiosonde dengan periode dan lokasi yang sama menunjukkan korelasi yang kuat (Corr = 0,9) dengan RSME sebesar 0,02 m. Sedangkan korelasi baik secara spasial dan temporal PWV pada stasiun CORS Jawa Timur bagian timur menunjukkan korelasi yang cukup kuat (Corr = 0.2 hingga 0,6) dengan monsun musim panas Australia dan korelasi semakin lemah pada stasiun CORS Jawa Timur bagian tengah dan barat.
References
Bevis, M., dkk. (1994). "GPS Meteorology : Mapping Zenith Wet Delays onto Precipitable Water." Journal of Applied Metorology 33 (-): 379-386.
Boehm, J., & Schuh, H. (2013). Vienna Mapping Functions. Proceedings of the 16th Working Meeting on European VLBI for Geodesy and Astrometry, October, 131–143. http://www.evga.org/files/2003EVGA-proc_Leipzig.pdf
Chen, B., dkk. (2017). Detecting water vapor variability during heavy precipitation events in Hong Kong using the GPS tomographic technique. Journal of Atmospheric and Oceanic Technology, 34(5), 1001–1019. https://doi.org/10.1175/JTECH-D-16-0115.1
Falaiye, O. A., dkk. (2018). Multi-technique analysis of precipitable water vapor estimates in the sub-Sahel West Africa. Heliyon, 4(9). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2018.e00765
Kajikawa, Y., Wang, B., & Yang, J. (2010). A multi-time scale Australian monsoon index. International Journal of Climatology, 30(8), 1114–1120. https://doi.org/10.1002/joc.1955
Liang, H., dkk. (2015). Meteorological applications of precipitable water vapor measurements retrieved by the national GNSS network of China. Geodesy and Geodynamics, 6(2), 135–142. https://doi.org/10.1016/j.geog.2015.03.001
Lyard, F., Lefevre, F., Letellier, T., dkk. (2006).. Modelling the global ocean tides: modern insights from FES2004. Ocean Dynamics 56, 394–415. https://doi.org/10.1007/s10236-006-0086-x
Thayer, G. D. (1974). 'An improved equation for the radio refractive index of air', Radio Science, 9(10), pp. 803-807
Trenberth, K. E. (2011). Changes in precipitation with climate change. Climate Research, 47(1–2), 123–138. https://doi.org/10.3354/cr00953