Kajian Karakteristik Bencana Tanah Longsor Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Keywords:
Karakteristik, Tanah Longsor, Infrastruktur JalanAbstract
Kabupaten OKU Selatan merupakan Kabupaten dengan potensi pergerakan tanah longsor paling banyak kedua di Provinsi Sumatera Selatan setelah Kabupaten Lahat yang mana semua kecamatan berpotensi bencana longsor. Kondisi ini semakin rentan karena keberadaan pembangunan jalan raya diantara lereng terjal, tebing dan jurang curam serta bersebelahan langsung dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) maupun danau yang mengakibatkan jalan menjadi lebih mudah mengalami kerusakan. Sehingga dampak tanah longsor tidak hanya mengancam jiwa bagi masyarakat yang melewati jalan tersebut, tetapi juga dapat mempengaruhi produktivitas dan distribusi pertanian serta kunjungan wisatawan. Tujuan dari peneitian ini untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik tanah longsor di Kabupaten OKU Selatan. Metode penelitian dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif yang diawali dengan pengamatan pada lingkungan titik longsor, dilanjutkan dengan wawancara secara purposive sampling kepada Kepala Pelasana dan Kepala Seksi Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten OKU Selatan. Hasil penelitian menyatakan bahwa zona daerah rawan bencana tanah longsor Kabupaten OKU Selatan dikelompokkan menjadi 3 kondisi yakni zona rawan, zona potensial dan zona stabil dengan 12 karaktersitik zona longsor. Kabupaten OKU Selatan memiliki 3 jenis tanah longsor yakni luncuran sebesar 54%, jatuhan sebesar 33%, dan aliran sebesar 13%. Tipologi longsor tipe B merupakan kondisi paling banyak ditemukan di Kabupaten OKU Selatan karena titik lokasi longsor berada pada daerah penyangga atau kaki perbukitan yang bersebelahan langsung dengan jalan, lahan perkebunan, kawasan permukiman, dan Daerah Aliran Sungai (DAS) atau danau dengan kelerengan antara 21% - 40% dan ketinggian 500-2000 mdpl. Karaktersitik zona longsor ini sebagai informasi sekaligus pedoman awal bagi Pemerintah dalam mengambil tindakan ataupun keputusan terkait kebijakan, manajemen bencana longsor, pengurangan resiko bencana longsor ataupun penataan ruang berbasis bencana longsor.
References
Aizid, Rizem. (2021). Buku Pintar Penanggulangan Tanah Longsor. Yogyakarta. DIVA Press.
Anwar, Rosihan et al. (2016). Pemetaan Daerah Rawan Longsor DAS Kapuas Kota Sekadau Kabupaten Sekadau. Jurnal Teknik Sipil, 16 (2), 01-15.
Bakri, S., Murtilaksono, K., & Barus, B. (2019). Identifikasi Dan Analisis Karakteristik Longsor Di Kabupaten Garut. Jurnal Teknik Sipil, 8(2), 68-78.
Budiasih dan Zen Fauziah. (2019). Produktivitas dan Efisiensi Teknis Usaha Perkebunan Kopi di Sumatera Selatan dan Lampung. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia 0 (0), 72-86.
Chuanzheng, LIU. (2019). Analysis Methods On The Risk Identification Of Landslide Disaster. Journal Of Engineering Geology, 27(1), 88-97.
Clague, John J and Stead Douglas. 2012. Landslides Types, Mechanisms and Modeling. Cambridge University Press. Newyork.
Hastuti, EW Dyah et al. (2020). Potensi Bencana Longsor di Daerah Muaradua dan Sekitarnya, Sumatera Selatan. Applicable Innovation of Engineering and Science Research, 1 (1), 653-659.
Highland Lynn M and Bobrowsky Peter. 2000. The Landslide Handbook – A Guide to Understanding Landslides. United States. USGS Science For A Changing World.
Muzani, A. I. S., & Wahyudi, S. S. (2021). Analysis of the Cause of Landslide Disaster in Sukabumi, Indonesia (Using Analytical Hierarchy Process). Journal of Southwest Jiaotong University, 56(1).
Morar, Cezar et al. (2021). Shaping Sustainable Urban Environments by Addressing the Hydro-Meteorological Factors in Landslide Occurrence: Ciuperca Hill (Oradea, Romania). International Journal of Environmental Research and Public Health, 18 (0), 01-20.
Nandang Pangaribowo, Ayu wawancara. 2018. “Wawancara mengenai Kabupaten/Kota Rawan Gerakan Tanah/Longsor di Provinsi Sumatera Selatan”. Jl. Angkatan 45 No.2440, Demang Lebar Daun, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30137
Noor, Djauhari. 2014. Pengantar Mitigasi Bencana Geologi. Yogyakarta. Group Penerbitan CV Budi Utama.
Purba, J. O., Subiyanto, S., & Sasmito, B. (2014). Pembuatan peta zona rawan tanah longsor di kota Semarang dengan melakukan pembobotan parameter. Jurnal Geodesi Undip, 3(2), 40-52.
RETNOWATI, R. E. D. (2021). Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor dan Prediksi Kerugian Petani (Studi di Desa Hargotirto Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo) (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional).
Segoni, Samuele., et al. (2018). A Review Of The Recent Literature On Rainfall Thresholds For Landslide Occurrence. Review Paper, 15 (0), 1483-1501.
Sinarta, I. N. (2016). Pemetaan Ancaman Gerakan Tanah berdasarkan Indeks Stabilitas pada ekstensi SINMAP di Kabupaten Bangli, Bali. In SEMINAR NASIONAL GEOTEKNIK 2016 HATTI Yogyakarta (Vol. 1, No. 1, pp. 101-108). HATTI Yogyakarta.
Shanmugam G. (2015). The Landslide Problem. Journal Of Palaeogeography, 4 (2), 109-166.
Tictona, Rosyana P et al. (2020). Manajemen Bencana Tanah Longsor di Desa Sambungrejo Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Jurnal Mahasiswa Administrasi Negara, 4 (2), 16-25.
Xiaoyan Du dan Lin Xiaofei. (2012). Conceptual Model on Regional Natural Disaster Risk Assessment. Journal Prosedia Engineering, 0(45), 96-100.
Yulaelawati, E. (2008). Mencerdasi bencana: banjir, tanah longsor, tsunami, gempa bumi, gunung api, kebakaran. Grasindo.