https://journal.its.ac.id/index.php/geosaintek/issue/feedJurnal Geosaintek2024-10-22T05:22:26+00:00Dr. Dwa Desa Warnanageosaintek.geofisika@its.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal GEOSAINTEK adalah jurnal yang diterbitkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerja sama dengan <a href="https://drive.google.com/file/d/1gaLkjl9E-iWuXAJCqZyYTTiNOJjscmwf/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)</a>. Terbit pada bulan April, Agustus, dan Desember pada setiap tahunnya. Jurnal Geosaintek mempublikasikan dan menerbitkan hasil kajian, penelitian, penerapan ilmu pengetahuan serta teknologi di bidang kebumian. Terbuka bagi peneliti, praktisi, serta akademisi dari berbagai lembaga. </p> <p>Jurnal GEOSAINTEK terbit pertama kali dalam versi cetak mulai Vol. 1, No. 1, September 2015 dan Versi <em>online </em>sejak<em> </em>edisi Vol. 1, No. 2, Maret 2016. Jurnal GEOSAINTEK telah terkreditasi<strong> <a href="https://drive.google.com/file/d/1jI65wQxNcSPpwg5go3gEtZaPJIR_phXn/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Sinta 2</a> mulai Volume 9, Nomer 1, Tahun 2023 sampai Vol 13 Nomer 3 Tahun 2027 dengan SK NO. 72/E/KPT/2024.</strong></p> <p><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1450666051" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN:2502-3659</a><br /><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1441339824" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN:2460-9072</a></p>https://journal.its.ac.id/index.php/geosaintek/article/view/1915EVALUASI KERUSAKAN JALAN PADA PERKERASAN ASPAL MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS 2-DIMENSI DAN GROUND PENETRATING RADAR (GPR) DI JALAN TRENGGULI-KUDUS KM 39+8502024-07-31T02:37:30+00:00Afni Nur Jannahafninurj02@gmail.comDr. Dwa Desa Warnanadwa_desa@geofisika.its.ac.idWien Lestariafninurj02@gmail.com<p>Jalan Raya Trengguli-Kudus yang terletak di jalur pantura (jalur pantai utara) beberapa kali mengalami kerusakan yang berulang, bahkan setelah diperbaiki. Jalan ini merupakan jalur utama mobilisasi dan distribusi logistik di Pulau Jawa sehingga kerusakan signifikan pada jalan ini akan memengaruhi kegiatan sosial ekonomi. Dengan tujuan untuk mengidentifikasi kondisi bawah permukaan dan distribusi kerusakan pada jalan ini, digunakan metode geofisika resistivitas 2D dan <em>Ground Penetrating Radar</em> (GPR). Konfigurasi yang digunakan dalam metode resistivitas adalah <em>Wenner-Schlumberger</em>. Data sekunder data bor dan hasil tes pit juga digunakan sebagai validasi dalam interpretasi. Penelitian dilakukan pada perkerasan aspal (<em>flexible pavement</em>) KM 39+850. Jumlah lintasan metode resistivitas terdiri dari dua lintasan dengan panjang 60 m dan sembilan lintasan untuk GPR. Lintasan GPR dari tujuh lintasan melintang sepanjang 11 m dengan jarak antar lintasan 10 m dan dua lintasan memanjang dengan panjang 60 m. Hasil dari penelitian ini menunjukkan lokasi penelitian berdasarkan data resistivitas yang divalidasi dengan bor terdiri dari litologi pasir dan kerikil, lanau kelempungan, lempung padat, dan lempung lunak. Beberapa jenis kerusakan yang teridentifikasi berdasarkan penampang GPR divalidasi dengan hasil tes pit dan kondisi di lapangan adalah <em>rutting</em> (alur) pada lapisan aspal, distorsi pada lapisan agregat kelas B hingga tanah asli, retak pada lapisan aspal – agregat kelas B, dan penurunan tanah (<em>settlement</em>) pada lapisan agregat kelas B – tanah asli. Adanya penurunan ini juga didukung oleh posisi lempung pada sayatan 3D resistivitas yang terlihat menurun ke arah selatan yang memperkuat dugaan adanya pergerakan material ke arah sungai.</p>2024-10-22T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Geosaintekhttps://journal.its.ac.id/index.php/geosaintek/article/view/1578ANALISIS MINERALOGI DAN GEOKIMIA ENDAPAN KROMIT DAERAH BULO-BULO KECAMATAN PUJANANTING KABUPATEN BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN 2024-07-08T03:01:42+00:00Harwan Harwanharwan.fti@umi.ac.idNurliah Jafarharwan.fti@umi.ac.idAndi Fahdli Heriansyahharwan.fti@umi.ac.idRizky Nurul Auliaharwan.fti@umi.ac.id<p>Daerah di Sulawesi Selatan yang memiliki potensi endapan kromit yaitu daerah Barru dimana memiliki tiga daerah potensi yaitu daerah Bulo-Bulo, Daerah Bulo-Bulo dan daerah Batubesi. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di daerah Bulo-Bulo, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru. Kompleks batuan ultrabasa di Sulawesi Selatan mempunyai rangkaian batuan ultrabasa yang mengandung kromit. Umumnya di daerah Sulawesi, endapan kromit ditemukan dalam bentuk lapisan stratiform dalam batuan iherzolit dan dunit. Distribusi lapisan endapan kromit terbentuk di beberapa tempat dengan bentuk lensa tipis. Analisis kimia mineral kromiun menunjukkan bahwa mineral kromium berasal dari batuan peridotit yang terbentuk dari <em>back arc basin</em> dan <em>fore arc basin</em>. Endapan Kromit pada daerah penelitian batuannya berasosiasi dengan batuan ultrabasa yang terserpentinkan. Cebakannya sangat berkaitan dengan proses pengentalan magma ultrabasa, sebab luas rapat massa jenisnya sehingga terkumpul dalam bentuk kumulus di dalam massa batuan ultrabasa tersebut. Pada penelitian ini analisis yang digunakan yaitu analisis mineragrafi untuk menentukan mineral pembawa bijih kromit, analisis XRD untuk menentukan mineral utama pembawa bijih kromit dan asosiasinya dan analisis XRF untuk menentukan komposisi kimia dari mineral bijih kromit. Mineral pembawa endapan kromit pada daerah penelitian yaitu mineral kromit (Cr<sub>2</sub>O<sub>3</sub>) dengan mineral asosiasi yaitu magnetit dan geotit. Cr<sub>2</sub>O<sub>3</sub> hadir dengan persentase berkisar 41,09% - 42,59%. Tingginya persentase senyawa Cr<sub>2</sub>O<sub>3</sub> sesuai dengan tingginya kehadiran mineral Kromit Oksida dari hasil analisis mineragrafi dan XRD untuk semua sampel. Senyawa Fe<sub>2</sub>O<sub>3</sub> dengan persentase berkisar antara 11,41% - 12,98%. Senyawa SiO<sub>2</sub> pada analisis sampel endapan kromit berkisar 0,23% - 0,37% menunjukkan tidak adanya aktifitas hidrothermal pada daerah penelitian.</p>2024-11-21T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Geosaintekhttps://journal.its.ac.id/index.php/geosaintek/article/view/1816GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK MINERAL PIROPILIT DAERAH SUMBERMANJING WETAN, MALANG2024-07-08T03:48:59+00:00Sapto Herusaptoheru@itats.ac.idGilang Eko Prasetiasaptoheru@itats.ac.id<p>Penelitian dilakukan di Daerah Ringinkembar dan Sekitarnya, Sumbermanjing Wetan, Malang. Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Turen, batuan penyusun daerah penelitian masuk dalam Formasi Mandalika dengan umur Oligosen Akhir hingga Miosen Awal. Formasi Mandalika terusun oleh satuan batuan vulkanik antara lain andesit, dasit dan tuff, dan batuan tersebut telah banyak mengalami ubahan (alterasi). Salah satu hasil mineral ubahannya adalah mineral pirolopilit, yang dominan terdapat pada zona alterasi argilik lanjut. Mineral piropilit yang ada di daerah Sumbermanjing Wetan, Malang sudah banyak yang ditambang, salah satunya digunakan untuk bahan baku campuran keramik, atau bahan baku industri lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi dan kararteristik mineral piropilit di daerah penelitian berdasarkan sifat fisik dan kandungan kimia mineral piropilit. Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan dan analisis sampel batuan <em>X-Ray Difracttion</em> (XRD) di laboratorium. Berdasarkan pemetaan geologi permukaan, geomorfologi di daerah penelitian tersusun satuan perbukitan struktural bergelombang sedang hingga kuat struktural yang berhubungan dengan kekar dan patahan. Litologi penyusunnya dari tua ke muda satuan andesit, satuan tuff, satuan batupasir, dan satuan batugamping. Struktur geologi berupa kekar yang memiliki arah N 10<sup>o</sup> E. Zona alterasi daerah penelitian terdapat zona alterasi propilitik dan zona argilik lanjut. Berdasarkan analisis sampel batuan, mineral piropilit dilihat dari kandungan alumina dan kuarsa terdapat 4 tipe mineral piropilit di daerah penelitian. Tipe A piropilit alumina tinggi, Tipe B piropilit silika rendah, Tipe C piropilit silika tinggi dengan diaspore, dan Tipe D piropilit dengan alkali rendah</p>2024-11-19T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Geosaintek