Jurnal Geosaintek https://journal.its.ac.id/index.php/geosaintek <p>Jurnal GEOSAINTEK adalah jurnal yang diterbitkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bekerja sama dengan <a href="https://drive.google.com/file/d/1gaLkjl9E-iWuXAJCqZyYTTiNOJjscmwf/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)</a>. Terbit pada bulan April, Agustus, dan Desember pada setiap tahunnya. Jurnal Geosaintek mempublikasikan dan menerbitkan hasil kajian, penelitian, penerapan ilmu pengetahuan serta teknologi di bidang kebumian. Terbuka bagi peneliti, praktisi, serta akademisi dari berbagai lembaga. </p> <p>Jurnal GEOSAINTEK terbit pertama kali dalam versi cetak mulai Vol. 1, No. 1, September 2015 dan Versi <em>online </em>sejak<em> </em>edisi Vol. 1, No. 2, Maret 2016. Jurnal GEOSAINTEK telah terkreditasi<strong> <a href="https://drive.google.com/file/d/1jI65wQxNcSPpwg5go3gEtZaPJIR_phXn/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener">Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Sinta 2</a> mulai Volume 9, Nomer 1, Tahun 2023 sampai Vol 13 Nomer 3 Tahun 2027 dengan SK NO. 72/E/KPT/2024.</strong></p> <p><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1450666051" target="_blank" rel="noopener">e-ISSN:2502-3659</a><br /><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1441339824" target="_blank" rel="noopener">p-ISSN:2460-9072</a></p> Institut Teknologi Sepuluh Nopember en-US Jurnal Geosaintek 2460-9072 MONITORING GAG ISLAND DEFORESTATION USING MULTI-TEMPORAL LANDSAT 8 IMAGERY ON GOOGLE EARTH ENGINE https://journal.its.ac.id/index.php/geosaintek/article/view/6534 <p><em>Gag Island, located in Southwest Papua Province, is a conservation area with exceptional terrestrial and marine biodiversity and rich mineral resource potential, particularly nickel. Since commercial nickel mining began in 2018, mining operations have caused significant deforestation due to land clearing for access roads, open-pit mining, and support facilities. The objective of this study is to monitor land cover changes and deforestation rates on Gag Island due to nickel mining activities, using multitemporal Landsat 8 satellite images and Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) on Google Earth Engine (GEE) from 2017-2024. The study method includes collecting and preprocessing Landsat 8 Level 2, Collection 2, Tier 1 images in GEE, calculating NDVI, land cover classification based on NDVI values, and calculating deforested areas using QGIS. The study results demonstrate significant changes in land cover, including an increase in non-vegetation areas and a decrease in areas with dense vegetation since 2018. Despite the increase in deforestation, data for 2023-2024 indicate reclamation processes in some areas. Monitoring deforestation and forest cover changes is critical to developing mitigation measures and maintaining ecological balance in the Gag Island mining area. The study results highlight the need to implement sustainable mining practices and active environmental management.</em></p> Sri Aningsih Alfikri Dwi Mauluda Copyright (c) 2025 Jurnal Geosaintek 2025-11-17 2025-11-17 11 3 262 270 ANALISIS KERENTANAN AIRTANAH MENGGUNAKAN METODE GOD BERDASARKAN DATA HIDROGEOLOGI DI KECAMATAN BABAHROT, PROVINSI ACEH https://journal.its.ac.id/index.php/geosaintek/article/view/8294 <p>Kecamatan Babahrot mempunyai tata gunalahan yang diperuntukkan sebagai area perkebunan sawit dan pemukiman penduduk. Potensi akan terjadinya pencemaran airtanah sangat memungkinkan dikarenakan penggunaan pupuk pada area perkebunan sawit dilakukan secara terus menerus. Kualitas dan kuantitas airtanah menjadi penting untuk diperhatikan, mengingat airtanah merupakan sumber utama kehidupan makhluk hidup. Studi kerentanan airtanah menggunakan metode GOD (<em>Groundwater Occurrence, Overlaying Lithology and Depth Of Groundwater)</em> berdasarkan data resistivitas dan hidrogeologi memiliki peran yang sangat penting dalam studi pencemaran airtanah. Metode GOD dalam studi kerentanan intrinsik airtanah dilakukan pada 3 jenis parameter meliputi tipe akuifer, tipe akuitar, dan kedalaman muka airtanah. Penggunaan metode GOD dilakukan dengan tujuan untuk dapat memetakan zonasi potensi kerentanan airtanah terhadap pencemaran di lokasi penelitian. Berdasarkan pengamatan dilapangan diperoleh hasil kondisi hidrogeologi di Kecamatan Babahrot memiliki kedalaman muka airtanah sebesar 0,42 hingga 1,58 meter, sedangkan jenis akuifer tergolong kedalam jenis akuifer bebas dan akuifer tertekan dengan litologi terdiri dari pasir, pasir dan kerikil jenuh. Untuk jenis akuitar dilokasi penelitian berdasarkan data resistivitas diperoleh hasil yaitu lempung pasiran, lempung, dan kerikil sedang. Berdasarkan metode GOD yang telah dilakukan, menunjukkan hasil tingkat kerentanan airtanah di lokasi penelitian termasuk kedalam kategori rendah, tinggi, dan sangat tinggi. Dari hasil pengujian geokimia airtanah dilokasi penelitian menunjukkan nilai konsentrasi <em>biochemical oxygen demand </em>(BOD) pada 3 titik sampel airtanah di lokasi penelitian melewati batas ambang dengan batas maksimum sebesar 2 mg/l yaitu pada sumur S-01 sebesar 2,032 mg/l; sumur S-02 sebanyak 2,490 mg/l, dan sumur S-05 sebanyak 2,1951 mg/l.</p> Dewi Sartika Sartika Bunga Ramadhani Rifqan Akmal Muhni Dina Gunarsih Lia Fitria Rahmatillah Muhammad Arief Akbar Tika Hapsari Yoessi Oktarini Copyright (c) 2025 Jurnal Geosaintek 2025-11-17 2025-11-17 11 3 271 287 PERHITUNGAN GAYABERAT LAUT RESOLUSI TINGGI DI PERAIRAN SUMATERA DARI SATELIT ALTIMETRI https://journal.its.ac.id/index.php/geosaintek/article/view/3021 <p>Gayaberat dan anomalinya, sebagai parameter penting dari gaya di permukaan Bumi, merupakan hal yang erat kaitannya dengan Geoid. Geoid itu sendiri merupakan sebuah pilar dalam ilmu Geodesi dan fungsi utamanya adalah sebagai referensi vertikal di sebuah wilayah. Pengukuran gayaberat itu sendiri, khususnya di lautan, merupakan sebuah proses yang seringkali membutuhkan biaya yang tidak sedikit, juga memiliki ketelitian yang tidak cukup baik. Di sisi lain, sejak tahun 1990 sebuah teknologi bernama altimetri berkembang dengan cukup pesat dan mampu menjadi salah satu sarana untuk mendapatkan nilai gayaberat di laut lepas. Salah satu dari satelit altimetri adalah Cryosat-2 yang memiliki beberapa jenis misi, salah satunya adalah misi geodetik yang mellintasi Bumi dengan resolusi yang sangat baik dibanding dengan misi lainnya. Indonesia sendiri sudah mengembangkan model gayaberat regional bernama INAGEOID2020 dengan 2 versi: v1.0 dan yang terbaru, v2.0. Model gayaberat ini masih bisa diperbaiki dan ditingkatkan sebagai bagian dari usaha untuk memenuhi syarat dari Kebijakan Satu Peta sesuai amanat undang-undang. Salah satu lokasi penting dari Indonesia adalah pulau Sumatera, yang menjadi lokasi dari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan estimasi anomali gayaberat dari satelit Cryosat-2 dan memvalidasinya dengan data pembanding. Penelitian ini menggunakan data tinggi muka air laut (SSH) Cryosat-2 dengan pendekatan <em>remove-compute-restore </em>(RCR) untuk mendapatkan nilai anomali gayaberat, yang lalu dibandingkan dengan model global Sandwell v.31.1 dan beberapa data survey <em>shipborne</em>. Proses RCR ini mempermudah perhitungan secara inversi menuju enomali gayaberat, dengan hasil yang ada di rentang ± 200 mgal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil estimasi gayaberat dari Cryosat-2 di perairan Pulau Sumatera memiliki nilai RMSE ~11 mgal dibandingkan dengan model gayaberat global dan <em>shipborne.</em> Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi untuk menggunakan data altimetri misi geodetik sebagai tambahan data masukan untuk pengembangan model geoid regional sebuah negara memiliki peluang yang baik. Selain itu, hasil anomali gayaberat dapat mengidentifikasi keberadaan sesar yang kemungkinan berpotensi menimbulkan gempa di perairan Sumatera.</p> Zulfikar Adlan Nadzir Satrio Muhammad Alif Anita Eka Jayanti Copyright (c) 2025 Jurnal Geosaintek 2025-11-19 2025-11-19 11 3 286 302