Isi Artikel Utama

Abstrak

Indonesia memiliki beban kasus tuberkulosis tertinggi ketiga di dunia. Tahun 2021, jumlah kasus tuberkulosis di Indonesia 824.000 kasus, hanya 402.502 kasus (49%) dari target 85% berhasil ditemukan dan diobati . Indikator keberhasilan pengob- atan di Jawa Timur tahun 2020 sebesar 87,1% (Target renstra Kemenkes 90%). Hal ini disebabkan salah satunya rendahnya pemahaman kader kesehatan, keluarga dan pasien tuberculosis tentang penyakitnya, termasuk bahaya resistensi OAT dan dukun- gan keluarga terhadap kesembuhan pasien. Sambiloto memiliki kandungan senyawa andrografolida, sebagai imunomodulator, meningkatkan keberhasilan pengobatan TB. Kader kesehatan berperan mengedukasi masyarakat tentang TB, memberikan dukungan dan motivasi kepada pasien TB,memfasilitasi kolaborasi antara pasien TB. Setiap Kelurahan Wilayah Puskesmas Gading memiliki Kader Kesehatan yang khusus menangani TB Pada Kelurahan di wilayah Puskesmas Gading, warga memi- liki tanaman Sambiloto baik dilakukan di Pot atau masuk di dalam TOGA RT. Pengabdian memberikan edukasi tentang tuberkulosis dan pemanfaatan sambiloto sebagai imunomodulator kepada kader kesehatan /TB dan keluarga pasien TB. Pen- ingkatan pemahaman kader dan keluarga pasien TB tentang sambiloto (N-Gain > 0,7) berhasil menurunkan angka BTA positif dari 84% menjadi 37,5%, sehingga edukasi (KIE) berkelanjutan sangat diperlukan.

Kata Kunci

Imunomodulator Kader Kesehatan Keluarga Pasien TB Sambiloto Tuberkulosis

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Pestariati, P., Handayati, A., & Suhariyadi, S. (2025). Pemberdayaan Kader Kesehatan Dan Keluarga Pasien Tuberkulosis Dalam Pemanfaatan Sambiloto Sebagai Imunomodulator Untuk Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Gading Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya. Sewagati, 9(3), 589–601. https://doi.org/10.12962/j26139960.v9i3.2276