Kajian Penerapan Ergonomi dalam Perancangan Bangunan Sekolah Dasar, Studi Kasus SDN Bubutan IV Surabaya

Main Article Content

Lea Kristina Anggraeni

Abstract

Alasan orang tua memilih sekolah yang baik, sering diukur dengan fasilitas dan prestasi sekolah tersebut. Orang tua sering memilih untuk menyekolahkan di sekolah swasta atau sekolah negeri favorit, meskipun lokasinya jauh dari rumah mereka. Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan program SDN Merger sebagai solusi dari permasalahan tersebut. SDN Merger merupakan program penggabungan dua atau lebih sekolah dasar negeri yang memiliki lokasi saling berdekatan dan kekurangan murid. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, dan mendorong tercapainya prestasi bagi siswa, guru dan sekolah itu sendiri.


Perencanaan pembangunan gedung sekolah dasar SDN Bubutan IV memperhatikan 3 faktor utama, yaitu : 1) Faktor manusia sebagai pengguna, khususnya siswa SD dengan rentang usia 6 - 12 tahun, menggunakan pendekatan ergonomi dan antropometri, 2) Faktor lingkungan sekitar, untuk dapat mengoptimalkan lingkungan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar; dan 3) Faktor kebijakan pemerintah yang berlaku seperti tertulis pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).


Perencanaan pembangunan mengoptimalkan penggunaan lahan untuk memenuhi kebutuhan kelas, area terbuka sebagai sarana bermain dan olah raga, organisasi ruang dan KM/WC, keamanan siswa dalam beraktifitas dan meningkatkan kosentrasi belajar siswa, serta pemanfaatan sinar matahari sebagai penunjang pencahayaan alami.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biography

Lea Kristina Anggraeni, Department of Interior Design, Sepuluh Nopember Institute of Technology, Surabaya, Indonesia

Alasan orang tua memilih sekolah yang baik, sering diukur dengan fasilitas dan prestasi sekolah tersebut. Orang tua sering memilih untuk menyekolahkan di sekolah swasta atau sekolah negeri favorit, meskipun lokasinya jauh dari rumah mereka. Pemerintah Kota Surabaya mengembangkan program SDN Merger sebagai solusi dari permasalahan tersebut. SDN Merger merupakan program penggabungan dua atau lebih sekolah dasar negeri yang memiliki lokasi saling berdekatan dan kekurangan murid. Tujuan utama dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, dan mendorong tercapainya prestasi bagi siswa, guru dan sekolah itu sendiri.

Perencanaan pembangunan gedung sekolah dasar SDN Bubutan IV memperhatikan 3 faktor utama, yaitu : 1) Faktor manusia sebagai pengguna, khususnya siswa SD dengan rentang usia 6 - 12 tahun, menggunakan pendekatan ergonomi dan antropometri, 2) Faktor lingkungan sekitar, untuk dapat mengoptimalkan lingkungan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar; dan 3) Faktor kebijakan pemerintah yang berlaku seperti tertulis pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

Perencanaan pembangunan mengoptimalkan penggunaan lahan untuk memenuhi kebutuhan kelas, area terbuka sebagai sarana bermain dan olah raga, organisasi ruang dan KM/WC, keamanan siswa dalam beraktifitas dan meningkatkan kosentrasi belajar siswa, serta pemanfaatan sinar matahari sebagai penunjang pencahayaan alami.