Pengembangan Living Lab untuk Kampung UMKM Dusun Rejoso, Desa Junrejo, Kota Batu
Main Article Content
Abstract
Seiring pertumbuhan penduduk Dusun Rejoso yang sebagian besar mata pencahariannya adalah sebagai pengrajin dan produsen, Kampung UMKM Rejoso menjadi tempat yang dapat menarik wisatawan saat berkunjung ke kota Batu. Namun masyarakat setempat belum ada inisiatif untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif, selama ini penduduk Dusun Rejoso hanya berfokus pada produksi saja. Hal ini dikarenakan tidak adanya sarana yang memadai untuk warga setempat melakukan pelatihan ataupun pengembangan diri. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wadah kreatif bagi warga Dusun Rejoso untuk dapat meningkatkan keterampilannya berupa ruang komunal Living Lab sehingga dapat menjadi penyambung antara pemangku kepentingan dari luar desa melalui acara-acara dan kegiatan yang dilaksankan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dimana data diambil melalui observasi lapangan, studi literatur,dan wawancara. Data diolah kemudian digunakan sebagai acuan studi perbandingan dengan dua objek Living Lab yang berada di Eropa yaitu DeCevuel Living Lab dan Cornella Citilab. Hasil analisa studi perbandingan ini menunjukkan bahwa peta sistem yang digunakan oleh kedua Living Lab tersebut mempunyai beberapa kemiripan fasilitas, yaitu tempat pelatihan dan lokakarya, studio media sosial seperti podcast dan pengambilan foto produk, area mengadakan acara dan pameran. Sehingga penelitian ini menghasilkan peta sistem yang dapat dijadukan acuan pemngembangan Living Lab dengan melibatkan beberapa pemangku kepentingan di Dusun rejoso, Desa Junrejo. Penelitian ini dapat berkembang menjadi sebuah perancangan bangunan dengan mempertimbangkan dukungan dari pemangku kepentingan yang terlibat melalui peta sistem yang sudah dibuat.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.