Isi Artikel Utama
Abstrak
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan nirlaba yang umumnya berbiaya rendah atau bahkan gratis. Operasionalnya bergantung pada donasi masyarakat dan unit usaha yang dimiliki. Namun, kemampuan setiap pesantren berbeda-beda; hanya pesantren besar dengan sejarah panjang yang mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan operasionalnya. Sebaliknya, banyak pesantren kecil menghadapi tantangan finansial untuk tetap menjaga kualitas layanan, karena donasi yang diterima sering kali tidak mencukupi. Dalam program pengabdian masyarakat ini, dilakukan pelatihan pemanfaatan teknologi aquaponic di pesantren sebagai solusi inovatif. Teknologi ini dipilih karena tidak memerlukan lahan yang luas serta mudah dikelola, sehingga cocok untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari santri, seperti sayuran dan ikan air tawar. Selain itu, kelebihan hasil produksi dapat dijual untuk menambah pendapatan pesantren. Pelatihan ini memberikan dampak positif, terutama dalam meningkatkan keterampilan santri mengelola aquaponic, yang dapat menjadi bekal wirausaha di masa depan. Lebih jauh, hasil panen dari dua kali produksi memberikan kontribusi nyata bagi operasional pesantren, dengan total pendapatan sebesar Rp11.400.000 dalam bentuk in kind dan in cash. Program ini menunjukkan potensi kemandirian finansial bagi pesantren secara berkelanjutan.
Kata Kunci
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2024 Sewagati
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.