Isi Artikel Utama
Abstrak
Pada era revolusi industri 4.0, teknologi cetak tiga dimensi (3D printing) sedang berkembang pesat. Di Taiwan dan Korea Selatan, siswa sekolah menengah telah memiliki kemampuan menjalankan 3D printing. Sebaliknya di Indonesia, lulusan sekolah menengah belum memiliki kompetensi sejenis. Oleh sebab itu, tim Pengabdian Masyarakat dari departemen Teknik Mesin ITS memberikan pengenalan dasar teknologi cetak 3D untuk meningkatkan kompetensi siswa sekolah menengah. Pelatihan ini diberikan secara singkat kepada 29 siswa SMAN 1 Boyolangu, Tulungagung dengan persentase 25% berupa pemberian teori dasar dan 75% berupa praktik mengerjakan proses 3D modelling-scanning-printing. Berdasarkan analisis kuantitatif, pemahaman peserta meningkat sebesar 35.05% untuk materi 3D modelling dan 22.55% untuk materi 3D scanning dan printing. Adapun berdasarkan analisis kualitatif, hasil pencetakan produk 3D dengan metode 3D printing yang dikerjakan oleh peserta sudah cukup bagus. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan singkat selama dua hari mampu meningkatkan kompetensi siswa SMA dalam memahami dasar teknologi manufaktur 3D printing.