Isi Artikel Utama

Abstrak

Potensi desa Pulau Semambu memiliki lahan yang sesuai untuk aktivitas budidaya berbagai tanaman termasuk tanaman obat yang secara turun-temurun dilakukan oleh masyarakat termasuk tanaman bidara. Berbagai masalah yang dihadapi masyarakat desa diantaranya, rendahnya ilmu dan pengetahuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan tanaman bidara untuk menjadi produk herbal baik dalam kemasan maupun produk seduh yang dapat dikomersialkan, kemudian belum ada kelompok masyarakat yang secara khusus dalam melakukan konservasi dan pengelolaan budidaya tanaman bidara. Berdasarkan potensi dan berbagai masalah yang ada, Unit Kegiatan Kemahasiswaan Seni Budaya Islam (UKM SBI) yang merupakan organiasasi kemahasiswaan tingkat Universitas Sriwjaya melaksanakan kegiatan konservasi tanaman bidara. Kegiatan dilakukan dengan metode sosialisasi dan pendampingan. Hasil kegiatan sosialisasi dilakukan oleh UKM SBI bersama dosen pembimbing yang dilakukan di Gedung Gapoktan desa Pulau Semambu yang bekerjasama dan disediakan oleh stakeholder divisi HSSE Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Palembang. Kegiatan sosialisasi berguna bagi pengetahuan warga terhadap manfaat dan khasiat dari daun bidara. Program pembibitan tanaman bidara dilakukan di rumah tanaman. Pendampingan meliputi aspek produksi dan pengemasan produk. Melalui kolaborasi multipihak, kegiatan ini berhasil membentuk tim konservasi, menanam bibit bidara di 350 rumah, dan mendampingi produksi herbal (sabun, wedang, teh). Hal ini terbukti meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan kemandirian warga secara berkelanjutan.

Kata Kunci

Bidara Daun Herbal Konservasi Produk

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Tirta Adhiguna, R., Mandayuni, I., Prasetyo, C. Y., Hidayat, N., Ishmah, S., Klesya, I., Ananda, M., Herdiansyah, M. A., & Cinta, L. (2025). Pendampingan Kelompok Konservasi Tanaman Bidara Desa Pulau Semambu Dalam Menghasilkan Produk Herbal. ewagati, 9(6). https://doi.org/10.12962/j26139960.v9i6.8775

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama