STUDI PERUBAHAN KANDUNGAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI SELAT MADURA AKIBAT PEMBUANGAN LUMPUR PANAS LAPINDO
Keywords:
Citra Satelit, Kandungan Sedimen Tersuspensi (TSS), Perairan Delta PorongAbstract
Peristiwa semburan lumpur panas di lokasi pengeboran PT. Lapindo Brantas di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, terjadi sejak 27 Mei 2006. Peristiwa ini menjadi sebuah tragedi ketika lumpur panas tersebut mulai menggenangi areal persawahan, permukiman penduduk dan kawasan industri. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi beban lumpur di daratan adalah dengan membuang langsung lumpur panas tersebut ke selat Madura melalui Sungai Porong. Hal ini akan mempengaruhi kualitas perairan di Selat Madura. Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk penghitungan serta analisa tentang kualitas air di Selat Madura adalah kandungan Total Padatan Tersuspensi (Total Suspended Solid ,TSS).
Di dalam penelitian ini dilakukan perhitungan kandungan sedimen tersuspensi (TSS) menggunakan teknologi penginderaan jauh. Adapun citra satelit yang digunakan adalah citra ASTER multitemporal tahun 2005, 2006, 2007, dan 2008. Dengan menggunakan algoritma Budiman dilakukan perhitungan kandungan sedimen tersuspensi (TSS) di perairan Delta Pororng.
Berdasarkan cek lapangan dan perhitungan dari citra satelit, dapat kita simpulkan bahwa terjadi peningkatan kandungan sedimen tersuspensi yang tajam di perairan Delta Porong. Kandungan sedimen tersuspensi di perairan Delta Porong sebesar rata-rata 1090 mg/l. Namun demikian, hasil perhitungan menggunakan citra satelit masih jauh dibandingkan dengan perhitungan hasil cek lapangan. Hal ini dikarenakan, algoritma yang dipakai kurang sesuai apabila diterapkan untuk perhitungan kandungan sedimen tersuspensi di Delta Porong.
References
Ambarwulan, W dan T.W. Hobma, 2004. “Bio-optical Model for Mapping Spatial Distribution of Total Suspended Matter from Satellite Imagery”. 3rd Regional Conference. Jakarta, Indonesia, Oktober 3-7.
Budiman, S., 2004. “Mapping TSM Concentrations from Multisensor Satellite Images in Turbid Tropical Coastal Waters of Mahakam Delta, Indonesia ”. Master Thesis, Geo-Information Science ang Earth Observation, ITC, Enschede the Netherland.
Budiman, S., 2005. “Pemetaan Sebaran Total Suspended Matter (TSM) Menggunakan Data ASTER dengan Pendekatan Bio-Optical Model”. Prosiding PIT MAPIN XIV ’Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa’. Jilid III, Teknologi Informasi Spasial, Surabaya.
Carolita, I., E. Parwati., B. Trisakti, T. Kartika, dan G. Nugroho, 2005. ”Model Prediksi Perubahan Lingkungan Di Kawasan Perairan Segara Anakan”. Prosiding PIT MAPIN XIV ‘Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa’. Jilid III, Teknologi Informasi Spasial, Surabaya.
CRMP, 2001. ”Kajian Erosi dan Sedimentasi di DAS Teluk Balikpapan Kalimantan Timur”. Kelompok Kerja erosi dan sedimentasi CRMP, Jakarta.
Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting. dan M.J. Sitepu, 2004. ”Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu”. Jakarta: PT. Pradnya Paramita, DKP, 2004.
Hendiarti, N., A. Darmawan, M. Frederick., R.A. Andiastuti, 2005. “Pemantauan Karakteristik Biologi Kimia Perairan Pulau Nipah dengan Data Satelit Inderaja dan Pengukuran In Situ”. Prosiding PIT MAPIN XIV ‘Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa’. Jilid III, Teknologi Informasi Spasial, Surabaya.
JPL NASA, 2002. ”ASTER surface reflectance/radiance VNIR?SWIR product”. Version 2.7, April 2002, California Institute of Technology.
Komar, P. D., 1976. “Beach Processes and Sedimentation”. Englewood Cliffs, New York, Prentice – Hall.
Lillesand, T.M., R.W. Kiefer and J.W. Chipman, 2004. “Remote Sensing and Image Interpretation”. John Wiley & Son, Inc. New York
Pettjohn, F. J. 1975. “Sedimentary Rocks”. Harper and R Brother, New York.
Purwadhi, F.S.H., 2001. “Interpretasi Citra Digital”. Grasindo, Jakarta.