ANALISA PERBANDINGAN TINGGI PERMUKAAN LAUT DARI DATA SGDR RETRACKING DAN GDR SATELIT ALTIMETRI JASON-2 TAHUN 2011 (STUDI KASUS : PESISIR PANTAI SELATAN JAWA)
Keywords:
jason-2, pesisir, tinggi permukaan laut (SSH), retracking waveforms, center of gravity (COG)Abstract
Indonesia adalah negara maritim dimana memiliki wilayah laut sekitar 70% sehingga segala aktifitas sangat dipengaruhi oleh kondisi laut. Sea surface high (SSH) merupakan tinggi permukaan air laut di atas ellipsoid. Pengkajian tentang sea surface high (SSH) sangat penting dilakukan di Indonesia untuk memperoleh informasi spasial tentang kondisi perairannya. Saat ini telah dikembangkan suatu sistem satelit yang mempunyai obyek penelitian mengamati kondisi perairan yakni satelit altimetri Jason-2.Metode analisa perbandingan tinggi permukaan laut retracking dari data SGDR dengan tinggi permukaan laut non retracking dari data GDR menggunakan metode Center of gravity. Metode ini digunakan untuk mendapatkan sea surface high retracking. Pengolahan data netcdf satelit altimetri jason-2 menggunakan software radar altimetry toolbox (BRAT) dan matrix laboratory. Pengolahan data tinggi permukaan laut dilakukan tiap pass perbulan pada tahun 2011.Hasil penelitian SSH pada 2011 didapatkan nilai SSH onboard 6,0430 m – 28,1084 m. Banyak faktor yang menyebabkan tinggi rendah SSH pada daerah pesisir yakni Ketinggian air laut , morfologi pantai , Iklim dan cuaca. Dari beberapa faktor tersebut , ketinggian air laut dapat langsung di olah dari satelit altimetri, didapatkan Ketinggian air laut onboard berkisar 5,7611 m – 28,2212 m.Hasil penelitian dari proses retracking SSH OCOG menujukan bahwa nilai SSH pada lintasan satelit dari daratan ke lautan (pass genap) lebih besar daripada lautan ke daratan (pass ganjil). Yang disebabkan oleh pantulan dan noise dari daratan yang relatif besar. Selain itu hasil ploting SSH OCOG masih sangat noise dibandingkan SSH onboard / SSH non retracking tetapi SSH memiliki keuntungan data lebih luas mencakup wilayah pesisir daripada SSH onboard.
References
Abidin, H.Z. 2001. Geodesi Satelit. Jakarta: Pradnya Paramita.
AVISO dan PODAAC. 2008. User Handbook IGDR and GDR Products edition 2.0. NASA dan CNES.
Away, A.G.2006. The Shortcut of MATLAb Programming.B andung.Informatika Bandung.
Benveniste, J , Cipollini, P , Kostianoy, A , Vignudelli, S.2011.Coastal Altimetry.london. Springer-Verlah Berlin Heidelberg
Deng, X., Featherstone, W. E., Hwang, C. and Berry, P .A. M. (2002) Estimation of Contamination of ERS-2 and POSEIDON Satellite Radar Altimetry Close to the Coasts of Australia, Marine Geodesy, Vol. 25, No. 4, pp. 249-271
Deng, X., Lee Hyongki and Shum CK ., Roesler Caroly and William Emery.2005. Retracking Of Radar Altimetri For Coastal Altimetri Application.Curtin Technology of University.2003
ESA dan CNES. 2009. Basic Radar Altimetry Toolbox v2.0 User Manual.
Gunadi. 1999. Pemrosesan Topografi Muka Air Laut Dari Data Satelit Altimetri TOPEX/Poseidon. Bandung:Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan –ITB.
Handoko, E.Y. 2004.Satelit Altimetri dan Aplikasinya dalam Bidang Kelautan. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) 1. Surabaya: Teknik Geodesi ITS.
Leben, R.2012.Introduction to Deep Water Satellite Altimetry.International Workshop On Coastal Altimetry.Bogor : Badan Informasi Geospasial
Manurung,P,Mahardian,E.D.,Ardian,D.,Pamungkas,M.,Vignudelli,S.,Gaol L.J.,Leben R.2012. “An initial Retracking of satellite Altimetry in Indonesia Coastal Water”. Bogor
Rhamo,A.2009.Pemodelan Topografi Muka Air laut(sea Surface Topography) Perairan Indonesia Dari Data Satelit Altimetri Jason-1 Menggunkan Software Brat 2.0.0:Prodi Teknik Geomatika
Sandwell, D., and W. Smith., 2009. "Global marine gravity from retracked Geosat and ERS-1 altimetry”: Ridge segmentation versus spreading rate". J. geophys. Res., 114
www.bakosurtanal.go.id/bakosurtanal/pelatihan-peneliti-asean-memantau-laut-dan-danau-dari-angkasa#. Di akses pada 13 Juni 2012
www.bakosurtanal.go.id/bakosurtanal/workshop-dampak-kenaikan-permukaan-laut-pada-lingkungan-pantai-indonesia-2/#. Diakses pada 13 juni 2012.
www.googlearth.com. Diakses pada 10 maret 2011.
www.ngdc.noaa.gov/mgg/shorelines/gshhs.html. Diakses pada 10 agustus 2012