EVALUASI DAN INVENTARISASI ASET BEKAS TANAH KAS DESA MENGGUNAKAN SIG (STUDI KASUS : KECAMATAN LAKARSANTRI, KOTA SURABAYA)
Keywords:
pesisir, alos AVNIR-2, klasifikasi supervised, maximum likelihood, minimum distanceAbstract
Tanah kas desa adalah tanah yang dikuasai desa sebagai kekayaan desa. Namun karena status desa berubah menjadi kelurahan, seluruh tanah kas desa beralih menjadi aset milik kelurahan [1]. Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang terkena imbas dari peraturan tersebut. Pada awalnya kota Surabaya dibagi menjadi 38 lingkungan dan 103 desa. Dalam peleburan menjadi kelurahan, 38 lingkungan diubah menjadi 60 kelurahan dan 103 desa menjadi 103 kelurahan, sehingga total di Kota Surabaya ada 163 kelurahan [4]. Selain itu pemanfaatan tanah kas desa juga harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dalam kabupaten/kota [2]. Oleh karena itu diperlukam adanya suatu kegiatan untuk inventarisasi dan evaluasi terhadap bekas tanah kas desa. Penelitian ini bertempat di Kecamatan Lakarsantri kota Surabaya dan bertujuan untuk melakukan pemetaan terhadap bekas tanah kas desa , membangun Sistem Informasi Geografis (SIG) dan mengevaluasi penggunaan lahan dari tanah kas desa tersebut terhadap rencana tata ruang wilayah kota Surabaya tahun 2013. Kegiatan ini menggunakan data spasial berupa peta digital kota Surabaya skala 1:5000 dan peta rencana tata ruang wilayah kota Surabaya sedangkan data non-spasial berupa data tabular asset bekas tanah kas desa yang didapatkan dari Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Pemerintah Kota Surabaya. Dengan menggunakan SIG pelaksanaan analisa ditemukan bekas tanah kas desa paling banyak berupa bangunan dan dari hasil evaluasi penggunaan lahan bekas tanah kas desa sebagian besar masih belum sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kota Surabaya terutama untuk penggunaan lahan kawasan dagang dan jasa.
References
Andersen, J.A. 2001. Distributed Hydrological Modelling and Application of Remote Sensing Data. Tesis Environment & Resources DTU. Denmark : Technical University of Denmark.
Departemen Kehutanan. 2003. SejarahKawasan Ekosistem Tangkahan.