PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SIG UNTUK ANALISA BANJIR (STUDI KASUS : BANJIR PROVINSI DKI JAKARTA)

Authors

  • Yuan Karisma Sang Ariyora Ariyora Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Yanto Budisusanto Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Indah Prasasti Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Keywords:

curah hujan, tekstur tanah, kemiringan lereng, penggunaan lahan, skor, bobot, banjir, Jakarta

Abstract

Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang sering terjadi di berbagai wilayah. Banjir dalam dua pengertian, yaitu : 1) meluapnya air sungai yang disebabkan oleh debit sungai yang melebihi daya tampung sungai pada keadaan curah hujan tinggi, 2) genangan pada daerah dataran rendah yang datar yang biasanya tidak tergenang. Banjir merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia, khususnya kota-kota besar seperti Jakarta.Daerah bahaya banjir dapat diidentifikasi secara cepat dengan menggunakan memanfaatkan data Penginderaan Jauh yaitu tumpang susun/overlay terhadap parameter-parameter banjir, seperti : curah hujan, bentuk penggunaan lahan (landuse), tekstur tanah, dan kemiringan lereng. Serta perpaduan visualisasi persebaran banjir dengan SIG (Sistem Informasi Geografi). Pembagian kelas dari setiap parameter yang digunakan secara umum disesuaikan dengan kelas parameter yang dimiliki oleh daerah yang diamati.Nilai bobot dan skor juga menyesuaikan dengan daerah penelitian yang diamati. Dalam penelitian ini, nilai bobot dan skor yang digunakan merupakan modifikasi dari nilai bobot dan skor. Dari hasil bobot dan skoring lalu menghitung Nilai potensi suatu daerah terhadap genangan ditentukan dari total penjumlahan skor masing-masing parameter genangan. Daerah yang sangat berpotensi terhadap genangan akan memiliki skor total dengan jumlah paling besar dan sebaliknya daerah yang tidak berpotensi terhadap genangan akan mempunyai total skor yang rendah. Tabel berikut menunjukkan tingkat potensi genangan berdasarkan nilai penjumlahan skor masing-masing parameter genangan.Hasil yang didapatkan penetapan kawasan bahaya banjir, ternyata daerah bahaya banjir yang dibuat Pemerintah Provinsi DKI 100% semuanya masuk dalam daerah sangat bahaya banjir berdasarkan hasil penelitian.Hal ini terjadi karena memang setiap musim penghujan daerah-daerah bahaya tersebut selalu mengalami banjir atau langganan banjir.

Author Biographies

Yuan Karisma Sang Ariyora Ariyora, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Department of Geomatics Engineering

Yanto Budisusanto, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Department of Geomatics Engineering

Indah Prasasti, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Department of Geomatics Engineering

References

Badan Pengelolah Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta.2012.Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya. . Dikunjungi pada 22 Januari 2012 pada jam 05.50 AM.

Badan Koordinasi Survei dan pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL).,2015.Peta-Provinsi. dikunjungi tanggal 15 Januari 2015 jam 11.15 BBWI.

Kusumaputra, R.A.2010.Banjir Kanal Timur Karya Anak Bangsa. Jakarta: Grasindo.

Ramdan. 2004. Prinsip Dasar pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Sumedang: Fakultas Kehutanan, Universitas Winaya Mukti..

Sutopo. 2012. 6 Penyebab Banjir Besar Jakarta. Dari . Dikunjungi pada tanggal 23 April 2014.

Downloads

Published

2024-07-02

Issue

Section

Articles