EVALUASI KETINGGIAN BANGUNAN DALAM RANGKA UPAYA MENJAGA ZONA KKOP BANDARA JUANDA (Studi Kasus : Masjid Ar-Ridlo Sedati Sidoarjo)
Keywords:
halangan, ketinggian, KKOPAbstract
Seiring dengan perkembangan pertumbuhan pembangunan dari yang awalnya secara horizontal menuju ke pembangunan secara vertikal, mengakibatkan munculnya banyak gedung – gedung baru yang memiliki ketinggian yang beragam. Hal ini bisa menjadi masalah jika keberadaannya berada pada area sekitar Bandara. Karena gedung tersebut dapat menjadi halangan pesawat terbang dalam melakukan pendaratan maupun lepas landas.Oleh karena itu dibutuhkan batas-batas ketinggian yang diperbolehkan dalam melakukan pembangunan secara vertikal. Di Indonesia batas-batas tersebut dikenal dengan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) yang ada pada setiap bandara di indonesia Dalam penelitian ini Masjid Ar-Ridlo dijadikan sebagai studi kasus penelitian. Penelitian ini akan menghasilkan data ketinggian dari masjid tersebut dengan mempertimbangkan factor perbedaan permukaan tanah
References
Abidin, H,Z. 2007.Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. Jakarta: Pradnya Paramita
Amanullah, F. 2013. Analisa Perbandingan Volume cut and fill Menggunakan Total Station dan GPS CORS (Continously Operating Reference Station) Metode RTK NTRIP. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya
Asdhiana, I, M. Pengelola Bandara Juanda Cuma Pasrah.http://regional.kompas.com/read/2010/06/19/22403540/Pengelola.Bandara.Juanda.Cuma.Pasrah-5 (23 Juni 2015)
Basuki, S. 2006.Ilmu Ukur Tanah.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Kementerian Perhubungan. 2004. Keputusan Mentri Perhubungan nomor KM 5 Tahun 2004 tentang Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan di Sekitar Bandar Udara Juanda dan sekitarnya. Menteri Perhubungan. Jakarta
Undang Undang Republik Indonesia nomor 1 Tahun 2009. Penerbangan
Pemerintah Kota Surabaya. 2009. Peraturan Daerah kota Surabaya Nomor 7 tahun 2009 tentang Bangunan. Walikota Surabaya. Surabaya