Analisis Deformasi Pulau Madura dari Pengolahan Data SAR Menggunakan Metode DInSAR
Keywords:
Deformasi, Pulau Madura, DInSAR, Sentinel-1AAbstract
Sesar aktif yang terdapat di sebagian wilayah Pulau Madura menjadi salah satu faktor terjadinya gempa bumi dalam beberapa waktu terakhir. Ditambah lagi dengan adanya abrasi yang terjadi secara terus menerus di wilayah pesisir Pulau Madura yang menjadi faktor utama terjadinya banjir rob. Selain itu, menurut peta indeks bencana pergerakan tanah (landslide) oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana tahun 2010, wilayah Pulau Madura memiliki resiko sedang hingga tinggi terhadap bencana pergerakan tanah. Beberapa hal tersebut dapat memicu terjadinya deformasi di Pulau Madura.
Deformasi merupakan perubahan bentuk batuan yang diakibatkan oleh adanya gaya dari luar batuan tersebut. Nilai deformasi di suatu wilayah dapat diketahui dengan penagamatan secara berkala. Pada penelitian ini digunakan metode DInSAR untuk mengamati nilai deformasi di Pulau Madura. DInSAR merupakan metode pengamatan deformasi menggunakan data citra satelit. Citra satelit yang digunakan pada penelitian ini adalah citra satelit Sentinel-1A dari European Space Agency.
Dari pengolahan data diperoleh nilai subsidence tertinggi antara bulan Maret 2016 – September 2016 adalah sebesar -70,136 mm sedangkan uplift terbesar adalah sebesar 109,056 mm. Pada bulan September 2016 – Maret 2017 diperoleh nilai subsidence terbesar adalah -95,011 mm dan uplift terbesar adalah 98,059 mm. Pada rentang bulan Maret 2017 – September 2017, nilai subsidence tertinggi adalah -65,550 mm dan nilai uplift tertinggi adalah 63,884 mm. Pada rentang bulan September 2017 – Maret 2018, nilai subsidence tertinggi adalah -57.245 mm dan nilai uplift tertinggi adalah 74,811 mm. Nilai deformasi muka tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor geologi berupa jenis tanah dan batuan serta adanya bencana alam di area penelitian.
References
Situmorang, R.L., D.A. Agustianto, and M. Suparman. 1992. Geologi Lembar Waru - Sumenep, Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Sukardi. 1992. Geologi Lembar Surabaya & Sapulu, Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Saputro, Eko Andik, Sutomo Kahar, and Bandi Sasmito. 2011. “Deteksi Penurunan Muka Tanah Kota Semarang Dengan Teknik Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar ( Dinsar ) Menggunakan Software Roi _ Pac Berbasis Open Source,” 1–7.
Ismullah, Ishak Hanafiah. 2003. “Teknologi Radar Interferometri Untuk Pengadaan Model Permukaan Bumi DIjital.” Majalah Geografi Indonesia Vol 17 No.:21–31.
Daryono. 2017. Gempa Bumi Madura Dipicu Aktivitas Sesar Aktif. Jakarta. . Dikunjungi pada 06 Juni 2018
Aziz, S., Sutrisno, Y. Noya, and K. Brata. 1992. Geologi Lembar Tanjungbumi & Pamekasan, Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.