ANALISIS POLA SEBARAN SEDIMEN UNTUK MENDUKUNG PEMELIHARAAN KEDALAMAN PERAIRAN PELABUHAN MENGGUNAKAN PEMODELAN HIDRODINAMIKA 3D (STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA)
Keywords:
Arus, Delft3D, Pasang Surut, Pemodelan, Pelabuhan, SedimentasiAbstract
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya merupakan salah satu pelabuhan di Indonesia yang menjadi pusat distributor barang ke kawasan timur Indonesia. Keberadaan sedimen di dalam perairan akan mempengaruhi kondisi fisik perairan pelabuhan tersebut dikarenakan pengendapan sedimen di suatu perairan akan mempengaruhi bentuk topografi di dasar perairan. Pengerukan secara rutin diperlukan untuk memelihara kedalaman suatu kolam dan alur pelayaran dari pendangkalan akibat pergerakan dan pengendapan material sedimen. Salah satu penyebab dari proses sedimentasi adalah arus dan pasang surut air laut. Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Dalam hal ini dilakukan analisis pola sebaran sedimen menggunakan pemodelan hidrodinamika 3D menggunakan perangkat lunak Delft3D. Pemodelan arus dan sebaran sedimen dilakukan menggunakan metode simulasi numerik dengan parameter data batimetri, pasang surut air laut, river discharge, densitas, dry density dan konsentrasi sedimen. Dari penelitian ini didapatkan hasil nilai sebaran sedimen paling besar terjadi pada saat spring tide mencapai 2x10-3 m2/s. Berdasarkan data kumulatif erosi dan sedimentasi, daerah perairan Pelabuhan Tanjung Perak yang mengalami sedimentasi paling besar adalah kolam pelabuhan, Terminal Teluk Lamong dan daerah sekitar bangunan jetti, sehingga diperlukan monitoring secara rutin di daerah tersebut.
References
Hafli, T. 2014. Simulasi Numerik Perubahan Morfologi Pantai Akibat Konstruksi Jetty Pada Muara Lambada Lhok Aceh Besar Menggunakan Software Delft3D, Aceh: Universitas Syiah Kuala.
Khotimah, Mia Khusnul. 2012. Validasi Tinggi Gelombang Sigifikan Model Gelombang WindWave-5 dengan Menggunakan Hasil Pengamatan Satelit Altimetri Multimisi, Thesis, Depok: Universitas Indonesia.
Novico, Franto. Astjario, Prijantono. Bachtir, Huda. 2013. Kondisi Arus Pasang Surut dan Erosi-Sedimentasi di Sekitar Garis Pantai Depan PLTU Tarahan Lampung Menggunakan Delft3D versi 3.28. Jurnal Geologi Kelautan.
T. Chai, R.R. Draxler. 2014. Root mean square error (RMSE) or mean absolute error (MAE)? – Arguments against avoiding RMSE in the literature. Geoscientific Model Development, 7, 1247-1250.
Triatmodjo, Bambang. 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.
Willmott, C., Matsuura, K., 2005. Advantages of the Mean Absolute Error (MAE) over the Root Mean Square Error (RMSE) in Assessing Average Model Performance, Climate Research, 30, 79-82.