Analisis Nilai Tanah Di Wilayah Kota Penyangga (Studi Kasus: Kota Surabaya)
Keywords:
Kota penyangga, Nilai tanah, Peta ZNTAbstract
Kebutuhan lahan permukiman yang semakin terbatas dan mahalnya lahan permukiman di daerah Kota Surabaya terutama yang berada di pusat kota membuat masyakarat lebih memilih bermukim di wilayah penyangga yaitu pinggiran kota Surabaya. Oleh karena itu, para pengembang cenderung membangun perumahan di wilayah penyangga tersebut yang harga lahannya relatif murah dan lahan yang masih tersedia. Penelitian ini bertujuan utuk mengetahui nilai tanah di wilayah penyangga di Kota Surabaya dan dapat menggambarkannya dalam bentuk peta ZNT. Pada jenis penelitian ini menggunakan metode pendekatan pasar. Hasil nya terdapat 19 zona yang terdiri dari Kecamatan Karangpilang, Kecamatan Jambangan, Kecamatan Gayungan, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Rungkut, dan Kecamatan Gununganyar dengan rentang nilai tanah 1 s/d 1,500,000 sampai dengan 12.000.001 s/d 13.500.000. Hasil untuk zona tertinggi ada di zona SUB2 yang merupakan zona Perumahan di Kecamatan Gayungan dengan NIR Rp 11,775,252 dan zona dengan nilai terendah adalah SUB17 yang merupakan zona Pemukiman di Kecamatan Karang Pilang dengan NIR Rp 4,394,569 dan zona dengan nilai tengah adalah SUB13 yang merupakan zona industri di Kecamatan Gununganyar dengan NIR Rp 7,869,938.
References
Klobor, Pius. 2018. “Peluang Properti di Surabaya”. Dalam Majalah Property and The City, Ed38, Jakarta Pusat.
KPSPI - MAPPI. 2015. Kode Etik Penilai Indonesia dan Standar Penilaian Indonesia – Edisi VI Tahun 2015. Jakarta: MAPPI. KPSPI -
Medina dan Ema., 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Memilih Lokasi Hunian Peri Urban Surabaya di Sidoarjo. Jurnal Teknik Pomits.
Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor 25 Tahun 2006 Tentang Penjelasan Tata Cara Pembentukan/Penyempurnaan ZNT/NIR Untuk Wilayah Dengan Jenis Data SISMIOP