Studi Pergeseran Koseismik Gempa Pasaman M6.1 2022 Menggunakan Data Pengamatan GPS harian

Authors

  • Putra Maulida Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
  • Rizkiya Putra Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
  • Akbar Kurniawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Keywords:

Gempa Pasaman, GPS, pergeseran koseismik

Abstract

Sesar Sumatra merupakan patahan aktif yang telah menyebabkan banyak gempa di sepanjang Pulau Sumatra dalam 15 tahun terakhir. Sesar Sumatra terbagi menjadi 19 segmen yang memanjang dari utara hingga selatan Pulau Sumatra. Setelah gempa besar pada zona subduksi M9.2 Sumatra-Andaman pada tahun 2004, banyak gempa-gempa yang terjadi di sepanjang Sumatra bagian barat. Beberapa gempa ini belum terdefinisi sebelumnya pada sumber gempa di Indonesia terutama gempa dengan sumber di daratan. Gempa Pasaman M6.1 pada tanggal 25 Februari 2022 merupakan salah satu gempa yang belum diketahui sebelumnya. Gempa dengan mekanisme sesar geser ini telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di kota Pasaman, Sumatra Barat. Kami menggunakan data pengamatan dari stasiun GPS yang telah terpasang di barat Sumatra untuk menganalisis pergeseran yang diakibatkan oleh gempa ini. Data pengamatan GPS diolah dengan menggunakan perangkat lunak GAMIT-GLOBK untuk menghasilkan koordinat harian. Selanjutnya dengan menggunakan deret waktu harian, kami mengestimasi pergeseran akibat gempa Pasaman M6.1. Pergeseran sebesar 17 cm ke arah tenggara terjadi pada stasiun CPSM yang terletak 27 km dari epicenter gempa, sedangkan pada stasiun lainnya tidak ditemukan pergeseran yang signifikan. Pada komponen vertikal tidak ditemukan pergeseran yang signifikan menunjukkan bahwa gempa ini murni sesar geser. Hasil analisis dari rentetan foreshock dan aftershock dengan magnitudo lebih besar dari 4.5 menunjukkan bahwa pergeseran dari data harian tidak terkontaminasi oleh gempa-gempa susulan setelah gempa utama dikarenakan pengaruhnya yang tidak signifikan. Hasil perbandingan pemodelan menggunakan model half-space dan data stasiun CPSM menunjukkan adanya potensi deformasi susulan yang dipicu oleh postseismic beberapa jam setelah gempa ini terjadi. Pergeseran koseismik dari data hariannya ini tidak menutup kemungkinan terpengaruh juga deformasi lokal yang mungkin diakibatkan oleh pergerakan tanah.

Author Biography

Putra Maulida, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Teknik Geomatika, ITS

Downloads

Published

2024-07-02

Issue

Section

Articles