Pembuatan Peta Wisata Waduk Selorejo, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur
Keywords:
Pemetaan Topografi, Pemetaan Batimetri, Peta WisataAbstract
Sektor pariwisata dapat mendatangkan pemasukan untuk suatu daerah dan juga berakibat positif bagi masyarakat sekitarnya untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan. Di Indonesia sangat banyak destinasi wisata, baik wisata alam, wisata budaya, wisata pendidikan, dan sebagainya.Waduk Selorejo merupakan salah satu objek wisata yang berada di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Waduk ini dikelola oleh Perum Jasa Tirta. Objek wisata disini lebih tepat sebagai wisata keluarga. Pengelola yang dalam hal ini Perum Jasa Tirta berusaha untuk meningkat jumlah kunjungan wisata, salah satunya dengan menggelar pagelaran yang disukai dan diminati rakyat. Promosi pariwisata dilakukan dengan harapan memberikan hasil yang memuaskan pengunjung dan kontribusi pendapatan yang dapat membantu perusahaan untuk mempertahankan fungsinya sebagai pengelola infrastruktur sumber daya air. Selain untuk wisata, waduk juga untuk irigasi, PLTA, keperluan sehari hari masyarakat hilir yang membutuhkan air. Mengingat pentingnya fungsi waduk ini dan untuk menjaga kerbelangsungan kondisi air waduk dari pendangkalan misalnya, juga untuk membantu perencanaan pengembangan secara fisik daerah wisata ini, tentu dibutuhkan peta. Peta yang dapat menggambarkan integrasi antara kondisi daerah darat dan kondisi waduk (perairan) tersebut dapat dibuat integrasi dari Peta Topografi dan Peta Batimetri. Metode yang digunakan pada pembuatan Peta Topografi adalah dengan mengukur kondisi topografi daerah tersebut dengan peraltan Total Station, GPS, dan Waterpass. Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk mendapatkan koordinat. Selanjutnya koordinat diplot dengan skala tertentu yang diberi keterangan atau infomasi tambahan untuk menjadikan Peta Topografi. Untuk pembuaatan Peta Batimetri, pada prinsipnya sama tahapannya dengan pembuatan peta topografi, namun peralatan yang digunakan adalah alat ukur kedalaman dasar perairan (Echosounder) dan untuk positioning digunakan Global Positioning System (GPS). Integrasi dari dua peta ini akan dibuat Peta Wisata yang dapat membantu Pengelola Waduk Selorejo untuk memonitoring waduk dan juga untuk bahan pengembangan fisik daerah tersebut.
References
Biro Komunikasi Kemenparekraf. (2022). Menparekraf: ADWI 2022 Sejalan dengan Tema dan Semangat G20. G20 Indonesia 2022.
Muljaningsih, S. (2019). Pengembangan Waduk Selorejo Berkelanjutan : Perspektif. Prosiding Seminar Nasional Lingkungan Lahan Basah`, 4(2), 335–340.
Puspitaningrum, D., & Murti, S. H. (2015). Pemanfaatan Citra Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Dalam Pemetaan Potensi Daerah Resapan Air Untuk Pelestarian Waduk Selorejo Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Jurnal Bumi Indonesia, 1–19.
Rahadi, B., Haji, A. T. S., & Ariyanto, A. P. (2020). Prediksi TDS, TSS, dan Kedalaman Waduk Selorejo menggunakan Aerial Image Processing. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 7(2), 65–71. https://doi.org/10.21776/ub.jsal.2020.007.02.3
Suryanto, A. M. (2011). Kelimpahan Dan Komposisi Fitoplankton Di Waduk Selorejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Jurnal KELAUTAN, 4(2), 135–140.