Analisis Tingkat Bahaya Bencana Tsunami Berbasis Sistem Informasi Geografis di Kota Palu

Authors

  • Cherie Bhekti Pribadi Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Filsa Bioresita Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Aqilla Khairani Shafira Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Keywords:

Indeks Bahaya, Inundasi, Kota Palu, Tsunami

Abstract

Kota Palu merupakan daerah rawan bencana gempa bumi maupun tsunami karena berada di wilayah persimpangan lempeng Australia, Filipina, dan Pasifik. Pada bulan September 2018, gempa bumi dengan kekuatan 7,4 skala Richter mengguncang wilayah Sulawesi Tengah hingga memicu terjadinya bencana tsunami yang menyebabkan beberapa kerugian besar. Dalam upaya penanggulangan bencana dan mitigasi untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari bencana tsunami, dapat dilakukan pemetaan tingkat bahaya tsunami yang dikaji dari seberapa besar potensi inundasi (genangan) di daratan berdasarkan potensi ketinggian gelombang maksimum yang tiba di garis pantai. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah perhitungan matematis yang dikembangkan oleh Berryman dan fuzzy logic dengan menggunakan software pengolah data spasial untuk menghasilkan Peta Tingkat Bahaya Tsunami. Analisis tingkat bahaya dilakukan berdasarkan parameter kelerengan, koefisien kekasaran permukaan, ketinggian tsunami, dan garis pantai. Hasil menunjukkan bahwa Kota Palu memiliki tingkat bahaya kelas rendah, sedang, dan tinggi yang didominasi oleh kelas bahaya tinggi. Distribusi spasial tingkat bahaya bencana tsunami di Kota Palu dengan ketinggian maksimum tsunami di garis pantai sebesar 11,3 meter menyebabkan 8 kecamatan terdampak oleh sebaran genangan tsunami. Kecamatan yang memperoleh sebaran genangan terbanyak adalah Kecamatan Mantikulore dengan luas area tergenang sebesar 248,983 hektare atau memperoleh 20,309% dari total keseluruhan genangan tsunami Kota Palu. Selain itu, diperoleh luas area permukiman terdampak tsunami dengan total luas area permukiman terpapar sebesar 276,852 hektare dari total luas pemukiman sebesar 3370,862 hektare. Berdasarkan hasil peta bahaya tsunami, Kota Palu terindikasi termasuk ke dalam tingkat bahaya tsunami tinggi dengan nilai indeks bahaya tertinggi, yaitu 0,954.

Downloads

Published

2024-07-02

Issue

Section

Articles