Pemodelan Elemen Interior untuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan bagi Tunarungu di Jakarta

Authors

  • Muhammad Fauzi ITS
  • Andi Youna Catherine Bachtiar ITS

Keywords:

pusat pendidikan, karakteristik tunarungu, elemen interior, education center, deaf characteristics, interior element

Abstract

Kebutuhan tuna rungu dalam fasilitas umum yang kurang ideal dari faktor kenyamanan dan keamanan maka hal ini perlu diperhatikan dalam pengembangan fasilitas umum salah satunya berupa tempat sarana pendidikan yang berkaitan dengan Rehabilitasi dan Pendidikan bagi tunarungu di Jakarta banyak yang belum ideal karena terbatasnya manfaat dan fungsi elemen ruang yang disesuaikan dengan fisiknya. Hal ini dapat disebabkan adanya beberapa faktor permasalahan dalam karakteristik tunarungu yang perlu dikaitkan dalam pengembangan elemen interior agar dapat memberi solusi untuk tunarungu dalam beraktifitas secara optimal dan mandiri. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif dengan cara pengamatan fenomenologi. Dalam Grounded Theory tidak dikenal adanya hipotesis, akan tetapi diperkenankan sebuah hipotesis kerja yang di deskripsikan sebagai sebuah pernyataan. Hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah Pemodelan Elemen Interior Untuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Tunarungu di Jakarta. Studi Kasus dilaksanakan pada sebuah Sekolah Luar Biasa Pangudi Luhur Jakarta Barat dan Yayasan Rumah Siput Indonesia yang paling dominan terhadap rehabilitasi dan pendidikan Tunarungu sehingga mempermudah eksperimen dan kajian dalam menemukan karakteristik elemen interior yang pada awalnya menggunakan prinsip The Deaf Space Design Guidelines berupa Space and Proximity, Sensory Reach, Mobility and Proximity, Light and Color dan Acoustics. Kesimpulan dalam analisa ini ditemukan sebuah karakteristik elemen interior yang sesuai karakteristik tunarungu hingga dilanjutkan usulan konsep desain interior untuk pusat Rehabilitasi dan Pendidikan Bagi Tunarungu.

Deaf needs in public facilities that are less than ideal from the comfort and safety factors, so this needs to be considered in the development of public facilities, one of which is an educational facility related to Rehabilitation and Education for deaf people in Jakarta, many of which are not ideal because of the limited benefits and functions of space elements. which is adapted to the physical. This can be caused by several factors in the characteristics of deaf characteristics that need to be linked in the development of interior elements in order to provide solutions for deaf in optimal. This research method uses qualitative methods of phenomenological observation. In a Grounded Theory there is no known hypothesis, but a working hypothesis is allowed which is described as a statement. The working hypothesis in this study is Interior Element Modeling for Deaf Education and Training Centers in Jakarta. The Case Study was conducted at a Pangudi Luhur Special School in West Jakarta and the most dominant Indonesian Snail Foundation for rehabilitation and Deaf education so as to facilitate experimentation and study in finding the characteristics of interior elements which initially used the principle of The Deaf Space Design Guidelines in the form of Space and Proximity. Sensory Reach, Mobility and Proximity, Light and Color and Acoustics. The conclusion in this analysis found a characteristic of interior elements that matched the characteristics of the deaf and continued the proposed concept of interior design for Rehabilitation and Education centers for the Deaf.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-06-20

Issue

Section

Articles