Studi Kesenjangan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Gender pada Industri Manufaktur: Penelitian dengan Dekomposisi Blinder-Oaxaca di PT. XY, Kabupaten Tulungagung

Authors

  • Uluf Nur Barlenty Departemen Studi Pembangunan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Windiani Windiani Departemen Studi Pembangunan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • Muhammad Ubaidillah Al-Mustofa Departemen Studi Pembangunan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

DOI:

https://doi.org/10.12962/j29649714.v3i1.7552

Keywords:

Kesenjangan, Upah Buruh Tenaga Kerja, Gender, Dekomposisi Blinder-Oaxaca

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan upah berdasarkan gender di PT. XY, Kabupaten Tulungagung dengan menggunakan metode Dekomposisi Blinder-Oaxaca. Data diperoleh melalui survei lapangan yang melibatkan 197 tenaga kerja terdaftar pada BPJSTIK, terdiri dari 50 laki-laki dan 147 perempuan lulusan SMA, yang bekerja pada kategori low-wage-jobs: (i) produksi, (ii) pengemasan, (iii) teknisi, dan (iv) pengiriman. Analisis kesenjangan upah mempertimbangkan faktor sosial-demografis (status pernikahan, status dalam rumah tangga, dan usia), faktor modal manusia (pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja), faktor karakteristik pekerjaan (jenis pekerjaan, jam kerja, dan produktivitas). Data upah digunakan untuk mengukur kesenjangan upah antara tenaga kerja laki-laki dan perempuan dengan menggunakan regresi Robust, sehingga dapat mengatasi pelanggaran asumsi normalitas dan heterokedastisitas pada model OLS akibat ditemukan Outlier. Hasil dari metode Dekomposisi Blinder-Oaxaca ditemukan 37.71% poin dari faktor explained, sementara 62.27% poin dari faktor unexplained atau terjadinya diskriminasi. Analisis lebih lanjut menemukan bahwa pelatihan, jenis pekerjaan, dan jam kerja adalah variable yang signifikan memengaruhi kesenjangan upah berdasarkan gender. Eksplorasi lebih lanjut menggunakan in-depth-interview bersama 14 responden dari tenaga kerja dan ahli gender. Hasil kualitatif menunjukkan tingkat pengangguran yang tinggi, kurangnya transparansi pengupahan, pandangan masyarakat daerah, pekerjaan palugada, serta ketiadaan HRD sebagai penyebab diskriminasi. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi praktis dalam mengurangi isu gender pada tenaga kerja khususnya di sektor manufaktur, Kabupaten Tulungagung.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-07-23

Issue

Section

Articles