Inovasi Pendidikan dalam Pencegahan Bunuh Diri Remaja: Kolaborasi Sekolah dan Pemerintah melalui Pengadaan Tes Kesehatan Mental Berkala
DOI:
https://doi.org/10.12962/j29649714.v4i1.7852Keywords:
bunuh diri, inovasi pendidikan, kesehatan mental, remaja, tes asesmenAbstract
Isu kesehatan mental menjadi salah satu topik yang krusial untuk diperbincangkan karena terjadi peningkatan angka bunuh diri yang signifikan selama lima tahun terakhir, sejak tahun 2019 hingga 2024. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, korban dari kasus bunuh diri di Indonesia berada dalam rentang usia yang beragam, salah satunya adalah remaja. Umumnya, remaja korban bunuh diri tersebut masih berstatus sebagai mahasiswa dan siswa di sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Tingginya angka kasus bunuh diri tersebut mendesak seluruh pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan Indonesia untuk melakukan upaya mitigasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan usulan kepada pemangku kebijakan pendidikan bahwa tes asesmen kesehatan mental secara berkala dapat menjadi langkah strategis untuk pencegahan upaya bunuh diri pada remaja. Pengadaan tes asesmen kesehatan mental ini dilakukan untuk tujuan besar, yakni mencapai school well-being atau kesejahteraan sekolah. Dalam penelitian yang berjudul Tinjauan Skala Kesejahteraan Sekolah pada Siswa SMK Muhammadiyah: Studi Percontohan (Pilot Study), Nurul Lathifah dkk. menyebut bahwa school well-being akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mencapai tujuan pembelajaran sekolah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui studi literature review. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para pemangku kebijakan dan seluruh pihak yang berkecimpung dalam dunia pendidikan untuk menciptakan upaya mitigasi pencegahan bunuh diri di Indonesia.