Isi Artikel Utama
Abstrak
Pantai Kelapa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dikelola oleh POKDARWIS dengan berbagai fasilitas dan aktivitas. Namun, peningkatan jumlah pengunjung telah menyebabkan masalah timbulan sampah yang belum terkelola baik. Untuk mengatasi ini, rencana program pengabdian kepada masyarakat yang fokus pada pengelolaan sampah dan pemanfaatan produk sampah untuk meningkatkan pendapatan dan menjaga lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau yang biasa disebut SDGs (Sustainable Development Goals). Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat di Wisata Pantai Kelapa adalah mengatasi masalah sampah melalui pengelolaan sampah. Survei dan penghitungan timbulan sampah dilakukan pada 6 lokasi yang berbeda. Sampling dan pengukuran berat serta volume sampah dilakukan pada masing-masing area. Pada area pertama memiliki timbulan sampah terbanyak, didominasi oleh sampah kelapa karena terdapat wahana dan food court. Pada area kedua memiliki densitas sampah tertinggi, khususnya dari sisa makanan. Sementara itu, area 4 memiliki jumlah timbulan sampah paling sedikit karena hanya memiliki kolam renang yang jarang dikunjungi. Berdasarkan hasil survei menunjukkan bahwa area 1 (wahana dan food court) memiliki timbulan sampah tertinggi sebesar 994,8 kg, diikuti oleh area 2 (musholla) dengan 562,95 kg. Total timbulan sampah adalah 2600,04 kg per hari dengan densitas tertinggi terjadi di area 2, yaitu 11940.71 kg/m3. Sampah yang paling banyak adalah serpihan buah kelapa, sisa makanan, sampah kebun, dan sampah kayu.
Kata Kunci
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2024 Sewagati
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.