Isi Artikel Utama
Abstrak
Produksi migas di Indonesia masih didominasi oleh produksi gas. Indonesia memiliki cadangan gas terbukti (proven gas reserves) terbesar ketiga belas di dunia dan terbesar kedua di Asia Pasifik, atau diperkirakan 1,4% dari cadangan dunia. Gas alam yang dihasilkan dari sumur tidak dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar. Proses pemisahan adalah salah satu bagian penting dalam industri gas alam. supersonic separation merupakan teknologi pemisahan gas yang baru dengan menggabungkan teknologi JT-valve dan turbo expander. Plant yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu supersonic separation plant dalam ekstraksi hidrokarbon berat dari metana atau liquefied petroleum gases (LPG) recovery. Adanya integrasi panas serta laju umpan gas alam yang tidak selalu stabil membutuhkan perancangan plantwide control. Perancangan desain plantwide control (PWC) pada supersonic separation ini berhasil menyelesaikan permasalahan tersebut, terbukti dengan adanya analisis dampak dari kestabilan plant. Metode PWC yang digunakan menurunkan metode milik Luyben dan Skogestad. Hasil perancangan PWC pada uji gangguan berupa penurunan set point sebersar 8.42%, pada respons kualitas metana sales gas menghasilkan respons rise time 302 detik, maximum overshoot 1.590309%, eror steady state 0.185195 %, settling time 2115 detik, dengan analisis secara kualitatif yaitu dengan menggunakan IAE juga menunjukkan bahwa perancangan PWC menghasilkan nilai IAE sebesar 0.690005 yang lebih kecil daripada PID. Penerapan PWC juga dapat menghasilkan respons sistem yang stabil saat dilakukan uji gangguan.