Studi Keterjangkauan Produk Hunian Badan Usaha Milik Negara Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Main Article Content
Abstract
BUMN sebagai penyedia layanan publik turut berperan dalam penyediaan hunian, antara lain melalui proyek Perumnas Sentraland Driyorejo di Kabupaten Gresik, Perumnas Griya Jetis Permai di Kabupaten Mojokerto, dan Apartemen Tamansari Prospero yang dikembangkan oleh PT WIKA Gedung di Kabupaten Sidoarjo. Sesuai amanat Pasal 54 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, BUMN memiliki tugas untuk membantu pemerintah dalam menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Namun, harga jual hunian dari ketiga pengembang tersebut dinilai terlalu tinggi sehingga tidak terjangkau oleh MBR. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat keterjangkauan hunian BUMN di wilayah peri-urban Surabaya serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat keterjangkauan tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui metode primer berupa wawancara dan survei instansi, serta metode sekunder melalui studi literatur. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap analisis, yaitu analisis median multiple untuk menilai keterjangkauan harga jual, dan analisis konten untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh hunian yang diteliti tidak lagi terjangkau bagi kelompok MBR. Beberapa variabel yang menjadi penghambat keterjangkauan meliputi tingkat inflasi, jumlah penduduk, biaya produksi, suku bunga pinjaman, pendapatan penduduk, tingkat pengangguran, harga bahan material, harga lahan, dan kebijakan tata ruang.