Jurnal Penataan Ruang https://journal.its.ac.id/index.php/jpr Jurnal Penataan Ruang en-US Jurnal Penataan Ruang 1907-4972 Pemodelan Faktor yang Mempengaruhi Sistem Housing Career Penghuni Rusunawa di Kota Surabaya (Studi Kasus di Tiga Tipologi Penghuni Rusunawa) https://journal.its.ac.id/index.php/jpr/article/view/4130 <p>Salah satu masalah perumahan di Indonesia adalah kemudahan akses terhadap perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah, terutama di kota-kota besar seperti Surabaya. Untuk memenuhi kebutuhan akan hunian, rumah susun sederhana sewa (rsunawa) digagas sebagai solusi dari permasalahan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). MBR dapat menyewa rusunawa yang dimaksudkan sebagai tempat tinggal yang bersifat temporer sebagaimana dicantumkan dalam pasal 2 Peraturan Walikota Surabaya No. 83 Tahun 2022. Walaupun Rusunawa bersifat temporer, masih banyak dari penghuni yang telah menghuni Rusunawa hingga puluhan tahun. Ini tidak selaras dengan teori <em>housing career</em> yang menyatakan perubahan dalam hidup individu dapat memengaruhi keputusan berpindah. Penelitian dilakukan untuk mencari faktor yang signifikan mempengaruhi <em>housing career</em> penghuni Rusunawa dan memodelkannya. Menggunakan metode <em>partial least square</em> (PLS) sebagai alat analisis, didapatkan hasil empat variabel berperan signifikan dalam menentukan keputusan penghuni untuk pindah dari Rusunawa yaitu variabel sumber daya, gaya hidup, pasar perumahan, dan kebijakan.</p> Nina Yuniar Tantri Muhammad Halley Yudhistira Copyright (c) 2024 Jurnal Penataan Ruang http://dx.doi.org/10.12962%2Fj2716179X.v19i2.21560 2024-11-30 2024-11-30 19 2 59 65 Strategi Pengembangan Community Based Tourism Berdasarkan Peran Stakeholder Masyarakat (Studi Kasus: Kawasan Wisata Peneleh Kota Surabaya) https://journal.its.ac.id/index.php/jpr/article/view/4131 <p>Kelurahan Peneleh, yang terletak di pusat Kota Surabaya, mempunyai daya tarik wisata berupa peninggalan sejarah. Dinamika perkembangan pariwisata telah terjadi di kampung ini yang ditunjukkan melalui peningkatan jumlah kunjungan wisatawan secara bertahap setelah mengalami penurunan signifikan akibat pandemi Covid-19. Dalam mendukung pengelolaan pariwisata oleh warga Peneleh, telah terdapat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menjadi modal utama perwujudan <em>Community Based Tourism</em> (CBT). CBT merupakan pariwisata yang melibatkan partisipasi aktif dan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Permasalahan ditemukan masih lemahnya keberadaan Pokdarwis serta rendahnya partisipasi warga lokal dimana dapat mengancam eksistensi Peneleh kedepannya. Dalam menjaga eksistensinya, ketahanan masyarakat sebagai pelaku industri pariwisata dibutuhkan untuk beradaptasi, pulih, dan bertahan dari dinamika pariwisata yang terjadi seperti pandemi dan modernisasi perkotaan. Adapun, masyarakat sebagai <em>stakeholder</em> yang berperan dalam pengembangan pariwisata, memiliki pengaruh dan kepentingannya masing-masing. Guna mendukung pariwisata berkelanjutan, perlu mengetahui kondisi keduanya (ketahanan serta peran masyarakat) sebagai dasar dalam merumuskan strategi pengembangan CBT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan strategi peningkatan ketahanan masyarakat ketika menghadapi situasi <em>unpredictable</em> yang mengancam eksistensi Peneleh sesuai dengan peran <em>stakeholder</em> masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Data penelitian diperoleh melalui studi literatur, observasi non partisipan, dan wawancara mendalam kepada responden masyarakat melalui teknik <em>snowballing</em> dan <em>purposive sampling</em>. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik skoring statistik dan content analysis. Pokdarwis merupakan stakeholder yang paling berkepentingan dan berpengaruh serta berperan sebagai konseptor, regulator, fasilitator, implementer, koordinator, dan akselerator. Ketahanan ekonomi paling rendah, begitu juga dengan ketahanan sosial dan kelembagaan yang ketiganya di bawah rata-rata ketahanan keseluruhan. Dengan demikian, perumusan strategi difokuskan untuk meningkatkan ketiga aspek tersebut, yakni terkait dengan: pembentukan komunitas bisnis, pembangunan balai kreatif dan koperasi pariwisata, pengadaan lokakarya kreatif, serta pengaturan monitoring dan evaluasi partisipatif.</p> Aisyah Nur Az Zahra I Dewa Made Frendika Septanaya Copyright (c) 2024 Jurnal Penataan Ruang http://dx.doi.org/10.12962%2Fj2716179X.v19i2.20067 2024-11-30 2024-11-30 19 2 66 72 Faktor Pemilihan Sarana Transportasi Menuju Kampus oleh Mahasiswa ITB dan UGM https://journal.its.ac.id/index.php/jpr/article/view/2790 <p>Adanya perkembangan dan pertumbuhan laju penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya menyebabkan peningkatan pergerakan masyarakat untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Salah satu faktor yaitu bertambahnya jumlah mahasiswa dalam suatu kampus yang membutuhkan transportasi sebagai sarana pergerakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan pemilihan sarana transportasi pada mahasiswa ITB dan UGM serta membuktikan adanya korespondensi antara kondisi geografis sebuah kota dengan pemilihan sarana transportasi menuju kampus. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif yang bersifat eksploratif menggunakan pendekatan grounded theory. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner online dan sampling diambil menggunakan purposive sampling dimana sampel yang dipilih hanya yang dianggap tepat dan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan metode analisis isi. Hasil analisis menunjukkan terdapat delapan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan sarana transportasi bagi mahasiswa yaitu kemudahan, efisiensi, hemat, preferensi individu, kenyamanan, kesehatan, keterbatasan kemampuan individu, serta sarana dan prasarana tidak memadai. Selain itu, berdasarkan hasil analisis korespondensi, mahasiswa ITB cenderung memilih angkutan umum, ojek/transportasi online, dan berjalan kaki untuk menuju kampus, sedangkan para mahasiswa UGM lebih cenderung menggunakan sepeda, sepeda motor, dan mobil. Temuan penelitian ini bermanfaat dalam memberikan informasi untuk penanganan keterbatasan sarana dan prasarana dalam kota serta untuk menurunkan tingkat kemacetan melalui pemerataan arus kendaraan.</p> Dyah Rembulan Widya Sishartami Hanson Endra Kusuma Copyright (c) 2024 Jurnal Penataan Ruang http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v19i2.20715 2024-11-30 2024-11-30 19 2 73 78 Dinamika Kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro IX Dan KGPAA Mangkunagoro X Dalam Peningkatan City Branding Kota Surakarta https://journal.its.ac.id/index.php/jpr/article/view/2794 <p>Eksistensi city branding tidak dapat terlepas dari peran stakeholder yang terlibat didalamnya. Peran pemerintah, swasta, masyarakat, komunitas lokal, dan media yang turut serta dalam upaya penguatan city branding Kota Surakarta.<br />Tidak terkecuali institusi budaya seperti Puro Mangkunegaran yang menjadi salah satu ikon budaya dan destinasi favorit<br />untuk wisatawan mancanegara yang mengunjungi Kota Surakarta. Batasan dalam penelitian ini adalah kepemimpinan<br />KGPAA Mangkunagoro IX dan KGPAA Mangkunagoro X karena city branding Kota Surakarta ditetapkan sejak tahun<br />2008. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro IX dan<br />KGPAA Mangkunagoro X dalam peningkatan city branding Kota Surakarta. Metode yang digunakan yaitu metode studi<br />kasus dengan tipe studi kasus tunggal holistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perkembangan yang positif sejak pergantian kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro IX ke KGPAA Mangkunagoro X. Hal ini ditandai dengan adanya<br />peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Surakarta dimana salah satunya adalah kontribusi Puro Mangkunagoro.</p> Vionna Ariella Fauzia Muhammad Sani Roychansyah Copyright (c) 2024 Jurnal Penataan Ruang http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v19i2.20579 2024-11-30 2024-11-30 19 2 79 89 Hubungan Preferensi dan Kepuasan Penghuni Perumahan Informal di Kota Surabaya https://journal.its.ac.id/index.php/jpr/article/view/2798 <p>Seiring dengan pertumbuhan populasi perkotaan, kebutuhan akan hunian semakin meningkat, namun sering kali<br />tidak diimbangi oleh penyediaan perumahan yang memadai. Hal ini menyebabkan munculnya permukiman informal, yang umumnya berkembang di luar regulasi formal dan memiliki kualitas infrastruktur dasar yang rendah. Kecamatan Gunung Anyar di Surabaya menjadi salah satu kawasan di mana permukiman informal berkembang pesat tanpa izin resmi, dengan kondisi infrastruktur dan lingkungan yang jauh dari ideal. Meskipun demikian, banyak penghuni yang memilih kawasan ini sebagai tempat tinggal karena faktor lokasi strategis dan aksesibilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara preferensi penghuni terhadap hunian ideal dengan tingkat kepuasan mereka dalam kondisi permukiman informal di Kecamatan Gunung Anyar. Data diperoleh melalui survei terhadap 74 responden dengan<br />skala Likert untuk menilai preferensi dan kepuasan, serta dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil analisis menunjukkan bahwa preferensi penghuni terhadap kondisi ideal berhubungan positif dengan kepuasan, dengan koefisien determinasi sebesar 56,2%. Hal ini menunjukkan bahwa 56,2% variasi kepuasan penghuni dipengaruhi oleh preferensi mereka terhadap hunian ideal. Meskipun preferensi penghuni terhadap kualitas hunian cukup tinggi, masih banyak aspek penting, seperti infrastruktur dasar, yang belum terpenuhi sehingga kepuasan yang<br />dirasakan masih terbatas. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya perencanaan dan pengembangan perumahan informal yang lebih terarah untuk meningkatkan kualitas hidup penghuni.</p> Salsabila Amanda Zahra I Dewa Made Frendika Septanaya Copyright (c) 2024 Jurnal Penataan Ruang http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v19i2.21468 2024-11-30 2024-11-30 19 2 90 99 Analisis Daya Dukung Lahan Pertanian terhadap Ketahanan Pangan Kabupaten Sidoarjo https://journal.its.ac.id/index.php/jpr/article/view/2801 <p>Tingginya populasi di Kabupaten Sidoarjo yang terus meningkat setiap tahunnya menyebabkan luas lahan pertanian<br />berkurang rata-rata 1% - 2% setiap tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan kesesuaian lahan<br />pertanian, nilai daya dukung lahan pertanian, serta menentukan prioritas kebijakan daya dukung lahan pertanian terhadap ketahanan pangan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis peta overlay, perhitungan daya dukung lahan pertanian, dan teknik Analisis Hierarki Proses (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 kelas kemampuan lahan, yaitu kemampuan pengembangan lahan sedang (C) yang tersebar di 3 (tiga) kecamatan yang meliputi Porong, Krembung, dan Jabon. Kemampuan pengembangan lahan cukup tinggi (D) yang tersebar di 7 (tujuh) kecamatan yang meliputi Porong, Krembung, Jabon, Balongbendo, Wonoayu, Prambon, dan Sukodono. Kemampuan pengembangan lahan sangat tinggi (E) yang tersebar di hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Arahan kesesuaian lahan pertanian rata-rata berada pada kemampuan lahan yang sangat<br />tinggi (E). Oleh karena itu, arahan pengembangannya adalah untuk tanaman musiman (padi). Arahan kebijakan prioritas<br />untuk daya dukung lahan pertanian terhadap ketahanan pangan dapat dilakukan dengan: 1) meningkatkan indeks produksi tanaman pangan sebesar 55,3%, 2) mempertahankan lahan pertanian pangan sebesar 29,0%, dan 3) memberikan insentif kepada petani yang mempertahankan lahannya sebesar 15,6%.</p> Suning Eddy Setiadi Soedjono Erwin Thyo Andrianto Copyright (c) 2024 Jurnal Penataan Ruang http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v19i2.20163 2024-11-30 2024-11-30 19 2 100 104 Sebaran Perubahan Suhu Permukaan Sebelum Dan Setelah Pandemi Covid 19 Terhadap Fenomena Urban Heat Island Di Kabupaten Batang https://journal.its.ac.id/index.php/jpr/article/view/2804 <p>Pengembangan suatu wilayah merupakan dampak dari pertumbuhan penduduk dan segala aktivitasnya. Pembangunan infrastruktur sebagai pendukung aktivitas manusia mulai dari kebutuhan primer hingga sekunder, tanpa disadari secara perlahan dapat meningkatkan suhu suatu wilayah. Urban Heat Island (UHI) merupakan fenomena dimana suatu kawasan dengan padat penduduk berikut aktivitasnya mempunyai suhu yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah sekitar yang secara tidak langsung dapat menimbulkan perubahan iklim. Penginderaan jauh adalah salah satu cara untuk mengamati perubahan suhu permukaan pada periode tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan suhu permukaan sebelum dan sesudah pandemi Covid 19 dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Batang. Memiliki perubahan suhu permukaan dari tahun 2016 hingga 2023 sebesar ±2°C. Penelitian ini membuktikan bahwa perubahan suhu permukaan tidak hanya terjadi di kota-kota metropolitan tetapi di kawasan perkotaan seperti Kecamatan Batang dan beberapa kecamatan lainya di wilayah persisir Kabupaten Batang semenjak 2 tahun terakhir.</p> Fahruddin Ulinnuha Ihsan Copyright (c) 2024 Jurnal Penataan Ruang http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v19i2.20308 2024-11-30 2024-11-30 19 2 105 112 Kesiapan Aktor Dan Kebijakan Dalam Mewujudkan Smart Mobility Di Provinsi Bali https://journal.its.ac.id/index.php/jpr/article/view/2807 <p>Bali saat ini menghadapi berbagai tantangan, seperti kemacetan parah, ketimpangan sosial dan ekonomi, serta sistem<br />administrasi yang kurang efisien, yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, Bali perlu bertransformasi menjadi smart city untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya penerapan smart mobility yang dapat mengintegrasikan transportasi umum dan mengurangi ketergantungan pada energi tidak terbarukan. Keberadaan smart mobility dapat menyelesaikan permasalahan sektor transportasi yang disebabkan oleh<br />keterbatasan integrasi transportasi umum dan pemilihan moda dengan energi tidak terbarukan. Dalam mewujudkan smart mobilityperlu diinisiasi oleh keberadaan aktor dan kebijakan, sehingga penelitian ini mencoba menganalisis peran aktor dan kebijakan yang terlibat dan peran kebijakan, kekuatan, kepentingan, hubungan keterkaitan aktor dan kebijakan dalam mewujudkan smart mobility, dimana membutuhkan pendekatan terstruktur untuk memahami dinamika antar aktor, kebijakan yang berlaku, serta kekuatan dan kepentingan yang saling memengaruhi. Sumber data pada penelitian ini didapat dari data sekunder berupa dokumen perencanaan serta dilakukan verifikasi melalui diskusi terbatas dengan pemangku kepentingan. Berdasarkan analisis terhadap kebijakan, menunjukkan bahwa kebijakan terkait smart mobility di<br />Provinsi Bali telah memenuhi seluruh komponen pembentuk smart mobility di Provinsi Bali. Pada analisis peran aktor yang memiliki kapabilitas dan kepentingan tinggi antara lain Inna Group, Komite Kendaraan Listrik, Dishub, PLN, dan GIZ. Berdasarkan analisis dimulai dengan identifikasi aktor dan kebijakan dan keterkaitan kebijakan dan aktor menunjukkan bahwa seluruh aktor dan kebijakan di Provinsi Bali sudah memiliki kapasitas untuk mewujudkan smart mobility. Keberadaan penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mengidentifikasi kesiapan implementasi smart mobility pada suatu wilayah administrasi pemerintahan. Pentingnya peran Aktor dan kebijakan dalam mendukung implementasi program smart mobility, sehingga hasil penelitian ini dapat dipergunakan pemerintah sebagai dasar penyelenggara smart<br />mobility di Provinsi Bali.</p> Arif Ganda Purnama Surya Tri Esthi Wira Hutama M Indra Hadi Wijaya Mentari Pratami Copyright (c) 2024 Jurnal Penataan Ruang http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v19i2.20721 2024-11-30 2024-11-30 19 2 113 119