Isi Artikel Utama

Abstrak

Keberadaan kasus stunting dan pertumbuhan ekonomi yang lambat di Desa Binangga menjadi pendorong untuk melakukan pengabdian. Metode yang digunakan dalam menangani kasus melalui pendekatan barbasis produk daerah. Makanan fungsional dari tepung ampas kelapa dan daun kelor dapat digunakan untuk menangani stunting dan menumbuhkan ekonomi masyarakat. Penanganan stunting dan pemulihan ekonomi dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu persiapan, produksi, standarisasi, penerapan, dan evaluasi. Tahapan persiapan meliputi indentifikasi dan diskusi masalah, serta sosialisasi dan penerapan pembentukan produk diikuti 45 orang yang terdiri dari ibu-ibu PKK, kader puskesmas, orang tua yang anaknya terindikasi stunting, dan petani kelapa. Dari identifikasi dan koordinasi dengan ibu-ibu PKK diperoleh data sekitar 10 anak yang terindikasi stunting berdasarkan jenis kelamin, usia, tinggi, dan berat badan anak. Tahapan selanjutnya dilakukan produksi dan standarisasi makanan fungsional. Tahapan penerapan dan evaluasi dilakukan dengan intervensi makanan fungsional selama 2 minggu dan pengukuran tinggi dan berat badan anak setiap minggu. Diperoleh hasil telah terjadi pertambahan tinggi dan berat badan anak rata-rata masing-masing 0,71 cm dan 0,48 kg tiap minggu. Keberhasilan intervensi makanan fungsional dalam meningkatkan tinggi dan berat badan anak dapat menjadi alternatif penanganan stunting. Keberhasilan ini juga dapat menjadi motivasi buat ibu-ibu PKK untuk mengembangkan dan memasarkan berbagai produk melalui platform digital.

Kata Kunci

Ampas kelapa Daun kelor Makanan fungsional Pemulihan ekonomi Penanganan stunting Produk daerah

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Sardi, B., Puspitasari, D. J. ., Sumarni, N. K. ., Nurhaeni, N. ., Maulana, A., Amiluddin, M. R. ., Wulandari, A. ., Miswan, Saifah, A. ., & Mahfud, M. (2024). Pelatihan Pembuatan Makanan Fungsional Berbasis Tepung Ampas Kelapa dan Tepung Kelor pada Ibu-Ibu PKK di Desa Binangga Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Sewagati, 8(5), 2137–2146. https://doi.org/10.12962/j26139960.v8i5.1939