Isi Artikel Utama
Abstrak
Banyaknya limbah usaha laundry yang tidak dikelola dengan baik dapat mencenari lingkungan. Salah satu usaha laundry di Surabaya yang juga menjadi mitra dalam Program ini adalah UMKM GC Laundry. UMKM ini berlokasi di Keputih Surabaya. Tiap harinya laundry ini melakukan pencucian pakaian sekitar 25 kg dengan 2 mesin cuci. Berdasarkan observasi, limbah cair yang dikeluarkan sekitar 15 liter/ hari. Hal ini dapat merusak ekosistem di sekitar laundry. Pada sisi yang lain mitra juga masih belum efisien dalam penggunaan listrik yang selama ini dapat menurunkan pendapatan per bulan. Oleh sebab itu dirancang suatu sistem pembangkit listrik dengan prinsip elektrokimia dengan larutan elektrolit dari limbah cair mesin cuci. Proses perancangan dari pembangkit listrik ini sebagian sudah terselesaikan. Proses pemilihan bahan untuk proses elektrokimia adalah menggunakan tembaga dan kawat penghantar untuk menunjukkan besarnya beda potensial. Proses assembly dilakukan pada dua wadah yang berisi dua larutan limbah laundry, setelah itu dilakukan pengukuran dengan menggunakan multimeter dan diperoleh besarnya energy listrik yang dihasilkan sebesar 0,549 V. Nilai ini masih terlalu kecil. Untuk itu perlu dilakukan susunan seri dengan wadah yang lebih banyak lagi untuk menghasilkan energi listrik yang lebih besar. Pada pengujian yang telah dilakukan, dihasilkan nilai secara berurutan adalah nilai tegangan listrik yang merupakan output dari sistem ini adalah 0,3 volt pada volume 200 ml; 0,5 volt pada volume 400 ml; 0,6 volt pada volume 600 ml, dan 0,7 volt pada volume 800 ml. Publikasi dilakukan Seminar Material, Instrumentasi, Pembelajaran, Dan Aplikasinya (Semipa 2016) yang diadakan oleh Fisika FMIPA ITB, dengan judul “Studi Eksperimental Pengaruh Volume Air Limbah Laundry terhadap Sistem Penghasil Tegangan Listrik Menggunakan Metode Elektrokimia”.