Isi Artikel Utama

Abstrak

Saat ini, tingkat kerentanan terhadap bencana di Indonesia meningkat seiring dengan isu pemanasan global dan permasalahan lingkungan. Isu ini juga menjadi sorotan tujuan SDG terutama pasal 3 tentang kesehatan yang baik dan kesejahteraan (good health and well-being) dan pasal 13 tentang penangan perubahan iklim (climate action). Meskipun pemerintah telah mengeluarkan beberapa peraturan baik tentang mitigasi dan tanggap bencana, namun masyarakat kurang mendapatkan informasi yang cukup dan berkelanjutan, sehingga, tingkat kerentanan masyarakat tinggi khususnya penyadang disabilitas, lansia dan anak-anak.


Kegiatan pengabdian ini berupa workshop yang diikuti oleh 5 peserta disabilitas dan 28 mahasiswa Arsitektur ITS serta 7 anggota pengabdi. Workshop ini tidak hanya sebagai wadah untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan kewaspadaan terhadap bencana (alam/non-alam), tetapi juga menjadi wadah aktivitas dan diskusi bersama dan memberikan kesempatan mahasiswa Arsitektur ITS untuk berkegiatan KKN. 


Pengabdian ini merupakan kerjasama antara pengabdi dari Departemen Arsitektur FT-SPK, PIK (Pusat Informasi & Konsultasi Perempuan Penyandang Disabilitas) Sidoarjo dan Paguyupan Sehati Sukoharjo yang dilakukan dengan menggunakan strategi partisipasi dan kolaborasi. Hasil pengabdian berupa kegiatan workshop yang dilaksanakan dalam waktu 1(satu) hari dan hasil diskusi workshop dijadikan beberapa artikel ilmiah oleh mahasiswa dan tim pengabdian.

Kata Kunci

Disabilitas Mitigasi bencana Workshop Lingkungan SDG

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Hayati, A., Bararatin, K., Rizqiyah, F., Defiana, I., & Erwindi, C. (2021). Mitigasi Bencana bagi Masyarakat Penyandang Disabilitas. Sewagati, 5(3), 286–294. https://doi.org/10.12962/j26139960.v5i3.62

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama