Isi Artikel Utama
Abstrak
Desa Broto, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu desa yang terletak di ujung paling selatan perbatasan antara Ponorogo dan Pacitan, Jawa Timur. Lokasinya yang berada di pegunungan dan jauh dari pusat kota menjadikan petani adalah mata pencaharian utama penduduk disana. Pada saat panen padi, untuk memisahkan biji padi dari sekamnya harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Selama ini proses penjemuran beras dilakukan secara manual sehingga memakan banyak waktu dan tenaga. Selain itu,cuaca di pegunungan tidak menentu, terkadang sinar matahari tertutup kabut walaupun di musim panas, mengakibatkan proses pengeringan beras menjadi lebih lama. Oleh karena itu kami mengusulkan desain alat pengering beras dan produk pertanian lainnya dengan tenaga hybrid dan portable. Mesin pengering yang kami usulkan memiliki sumber energi dari listrik PLN maupun listrik dari tenaga surya. Dengan adanya penyimpanan energi dari tenaga surya ke dalam baterai, alat yang diusulkan menjadi mudah di mobilisasi ke area-area sawah tanpa perlu memikirkan sumber listrik. Melalui pemanfaatan mesin pengering bertenaga hybrid ini, hasil padi kering di Desa Broto menjadi 3-5% lebih banyak dibandingkan pengeringan cara manual dengan perhitungan seluruh hasil panen dan penambahan satu mesin tenaga hybrid.
Kata Kunci
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2024 Sewagati
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.