Isi Artikel Utama

Abstrak

Jumlah penggunaan energi matahari sebagai sumber konversi listrik berpeluang menjadi solusi bagi kebutuhan energi Cold Storage Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Wilayah ini merupakan sentra hortikultura dataran tinggi dengan komoditas unggulan paprika dan buncis Kenya. Untuk menjaga kualitas hasil panen serta mengurangi food loss, petani memanfaatkan cold storage berkapasitas 2 ton yang beroperasi sepanjang hari. Namun, tingginya biaya listrik bulanan masih menjadi kendala utama. Penelitian ini menganalisis potensi penghematan energi listrik dan dampak lingkungan dari pemasangan sistem PLTS Atap On-Grid menggunakan lima panel bifacial 580 Wp dan inverter dengan limiter untuk mencegah ekspor energi ke jaringan PLN. Simulasi teknis dan analisis ekonomi menunjukkan sistem mampu menekan tagihan listrik hingga 22% per bulan serta menurunkan emisi karbon ±300 kg/bulan. Meskipun belum mencukupi seluruh kebutuhan energi, integrasi PLTS dinilai memberikan solusi berkelanjutan bagi pertanian dataran tinggi dengan potensi energi matahari yang besar. Kegiatan perancagan sistem ditindaklanjuti dengan pemasangan sistem PLTS dengan kapasitas 2925 Wp di Koperasi Sobat Petani Lestari di Pasirlangu, Cisarua, Bandung Barat.

Kata Kunci

Bifacial Panel Cold Storage Desa Pasirlangu Hortikultura Penghematan Energi PLTS Atap

Rincian Artikel

Cara Mengutip
[1]
M. Musrinah, S. Utami, E. . Yusuf, W. . Arasid, S. P. Mursid, dan R. . Nurdin, “Pemasangan PLTS Atap On-Grid sebagai Sumber Energi Listrik Tambahan untuk Cold Storage Hortikultura di Desa Pasirlangu”, SWGT, vol. 9, no. 5, hlm. 1264–1277, Okt 2025.

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama