Isi Artikel Utama

Abstrak

Perguruan tinggi sebagai center of excellence di tengah masyarakat diharapkan dapat memberikan kemanfaatan yang besar bagi kemajuan masyarakat. Karena kemajuan suatu masyarakat diawali dari kemajuan berfikirnya dan literasi menjadi salah satu ukuran yang dapat mencerminkan tingkat berfikir, maka pembentukan budaya literasi menjadi hal penting dalam masyarakat yang dimulai dari sekolah. Salah satu bentuk sekolah bagi anak bangsa adalah pondok pesantren yang sebagian besar masih dikelola secara tradisional dan belum menjadikan literasi sebagai sebuah cara untuk membentuk karakter para santri. Dalam pengabdian ini dilakukan sosialisasi pentingnya literasi dan upaya pembentukan budaya literasi di Pondok Pesantren Al Ihsan Baron (PPAIB), Nganjuk. Kegiatan yang dilakukan meliputi survey kepada para santri dan ustadz yang ada di PPAIB untuk mengetahui kondisi riil di sana, kemudian merancang pola pembentukan budaya literasi yang dibutuhkan dan menerapkan pola tersebut di PPAIB. Hasil pelaksanaan program menunjukkan minat baca para santri cukup baik, sebanyak 44% menyatakan suka membaca dan para ustadz/ustadzah menganggap program literasi sangat penting sehingga program literasi dijalankan dengan baik. Diharapkan upaya membangun budaya literasi ini dapat terus dilanjutkan meskipun program pengabdian telah berakhir.

Kata Kunci

Budaya Literasi Pondok Pesantren Karakter Santri

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Mawarani, L. J. . (2022). Pembentukan Budaya Literasi Sebagai Salah Satu Pembentuk Karakter Para Santri di Pondok Pesantren Al Ihsan Baron, Nganjuk. Sewagati, 4(2), 102–107. Diambil dari https://journal.its.ac.id/index.php/sewagati/article/view/350

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama