Isi Artikel Utama

Abstrak

Para peternak umumnya meningkatkan kualitas hewan ternaknya dengan cara mengawinkan silang antara dua ras hewan ternak yang berbeda untuk didapatkan hasil peranakan yang lebih baik. Namun dalam perkawinan silang ini harus dicatat dengan jelas asal bibit dan keturunannya untuk menghindari kemungkinan peranakan yang cacat atau kurang baik. Peranakan cacat ini bisa dihasilkan dari perkawinan keturunan ternak yang terlalu dekat, misalnya antara pejantan dengan betina anak turunannya. Selama ini, para peternak kambing di desa binaan LAZ Al-Azhar mencatat data perkawinan, pemberian vaksin, serta kondisi kesehatan kambing secara manual menggunakan buku. Namun hal ini akan sangat menyusahkan apabila jumlah kambing yang diternakkan sangat banyak, terlebih data yang harus dicatat juga rumit. Dengan adanya Sistem Informasi Data Ternak (Siternak) yang memanfaatkan penggunaan teknologi barcode, diharapkan para peternak dapat terbantu dalam melakukan pencatatan dan penilikan perkawinan kambing secara cepat dan mudah. Kode barcode akan dicetak dan dikalungkan ke leher ternak. Kalung tersebut sewaktu-waktu dapat dipindai menggunakan alat scanner atau kamera handphone untuk melihat data ternak secara detil melalui perangkat bergerak. Berdasarkan pengujian yang dilakukan terhadap peternak pada saat pelaksanaan kegiatan pengabdian, disimpulkan bahwa Siternak dapat dioperasikan dengan cukup mudah dan dapat membantu pengguna mengelola data ternaknya secara efisien. Pelaksanaan kegiatan pengabdian mulai dari pembangunan sistem hingga siap diberikan kepada pihak mitra membutuhkan waktu delapan bulan.

Kata Kunci

Aplikasi Bergerak Aplikasi Web Barcode Sistem Informasi Data Ternak

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Ariyani, N. F. ., Meutia, N. ., Ahmadiyah, A. S. ., Sungkono, K. R. ., Sarno, R. ., Munif, A. ., & Hidayati, S. C. . (2022). Rancang Bangun dan Pemanfaatan Teknologi Barcode dalam Sistem Informasi Data Ternak di Desa Binaan LAZ Al-Azhar. Sewagati, 4(3), 197–203. Diambil dari https://journal.its.ac.id/index.php/sewagati/article/view/364

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama