Isi Artikel Utama
Abstrak
Proses fermentasi dan pengeringan merupakan faktor penting dalam pengolahan pasca panen biji kakao yang berpengaruh signifikan pada karakteristik akhir produk coklat berdasrkan standar mutu biji kakao SNI 2323-2008. Dengan adanya sistem monitoring fermentasi serta monitoring dan kontrol pengeringan, diharapkan dapat mengatasi masalah yang timbul selama proses fermentasi dan pengeringan yang berpotensi menurunkan kualitas biji kakao. Monitoring dilakukan dengan memenuhi parameter temperatur, Ph, dan kelembaban relative ruang. Tiga parameter tersebut bertujuan untuk memenuhi standar mutu biji kakao dengan temperetur ideal 30-45oC, memiliki Ph 4-4,5, dan kelembaban relatif ruang simpan 75%. Sementara, monitoring dan kontrol dilakukan pada parameter suhu pengeringan dengan suhu optimal berada pada maksimal 55oC. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan monitoring pada proses fermentasi dan kontrol pengeringan kakao guna meningkatkan mutu biji kakao. Kinerja sistem monitoring pH menggunakan sensor pH SKU SEN0169 didapatkan nilai akurasi 97,98% dengan error 2,02%. Pada monitoring kelembaban menggunakan sensor SHT20 didapatkan nilai akurasi 99,78% dengan error 0,22%. Selain itu, monitoring temperatur menggunakan sensor thermocouple K type menghasilkan nilai akurasi 98,23% dengan error 1,77%. Sementara itu, pada proses pengeringan, sensor SHT20 sebagai sensor suhu ruang pengering didapatkan nilai akurasi 99,82% dengan error 0,2%. Sensor DS18B20 sebagai sensor biji kakao menghasilkan nilai akurasi 99,73% dengan error 0,3%.
Kata Kunci
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2024 Sewagati
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.