Isi Artikel Utama

Abstrak

Industrialisasi harus mengutamakan efisiensi, nilai tambah yang memiliki daya saing pasar, serta terus dikembangkan sebanyak mungkin masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan industri didaerah-daerah sampai tingkat pedesaan. Paguyupan Sejahtera Mandiri Tembok Dukuh Surabaya selama ini memproduksi snack sehat yaitu menggoreng keripik yang terbuat dari bahan baku tanaman toga memakai cara konvensional dengan menggunakan wajan sehingga hasil snack dari tanaman toga masih mengandung minyak sehingga tidak sehat karena dapat memicu kolesterol dan mudah berubah aroma, dalam proses kegiatan tersebut belum menerapkan pengetahuan yang berkaitan dengan manajemen. Dengan melihat permasalahan maka perlu adanya penyuluhan pemberdayaan produksi dengan pengetahuan manajemen dan penggunaan teknologi tepat guna dalam berproduksi agar terciptanya kreatifitas dalam olahan pangan untuk mewujudkan peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan dengan produksi snack/camilan yang sehat pencegah covid-19 Tembok Dukuh Surabaya Jawa-Timur. Alat yang digunakan adalah alat peniris minyak diantaranya mesin spinner dengan kapasitas 5 kg, bahan peniris stainless stell, dimensi total 41x41x64cm, diameter tabung luar 39 cm, diameter saringan 34 cm, tinggi saringan 23cm, daya listrik 135w 220v. Adapun pelatihan yang diberikan tentang pendampingan pengetahuan konsep, pemahaman fungsi manajemen, fungsi operasional manajemen serta pelatihan ekonomi kreatif, inovasi pembuatan produk dari bahan tanaman toga yang dapat dilakukan dengan lahan terbatas penanaman secara hidroponik. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian ini produksi dapat berjalan dengan penjualan secara online dengan system made by order dan menjembatani mitra untuk bergabung dengan asosiasi UKM mendunia.

Kata Kunci

Mesin Spinner Tanaman Toga System-Made-By-Order

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Wahyudi, S., Surjanto, S. D. ., Erma Widiana, M., Shofwan, M. ., & Widyaningrum, M. E. (2022). Inovasi Snack Bergizi Tanaman Toga dalam Peningkatan Ekonomi Masa New Normal. Sewagati, 6(5), 637–645. https://doi.org/10.12962/j26139960.v6i5.411

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama