Isi Artikel Utama

Abstrak

Kabupaten Malaka, NTT, menghadapi krisis pengelolaan sampah akibat tidak adanya TPA. Timbulan yang dihasilkan hingga 27.885,12 juta ton pertahun. Masyarakat membakar sampah untuk mengurangi volume sampah yang ada. Pembakaran sampah melepaskan polutan berbahaya, seperti partikel halus PM2.5, karbon monoksida (CO), dioksin, furan, sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan senyawa organik volatil (VOC). Polutan ini meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan stunting. Pengabdian masyarakat ini memperkenalkan eco-enzyme solusi penjernih udara alami. Metode kegiatan menggabungkan sosialisasi dampak polusi udara dan demonstrasi pembuatan eco-enzyme. Sebanyak 30 peserta terlibat dalam demonstrasi langsung pengolahan sampah organik. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan yang signifikan. Peserta yang memahami hubungan pembakaran sampah dan polusi udara meningkat dari 67% menjadi 90%. Selain itu, keterampilan praktis pembuatan eco-enzyme meningkat dari 13% menjadi 93%. Kegiatan ini membuktikan bahwa eco-enzyme tidak hanya menjadi solusi sederhana untuk mengurangi polusi udara dan sampah organik, tetapi juga strategi efektif untuk pemberdayaan masyarakat dalam menciptakan lingkungan sehat, mencegah stunting, dan dapat mengurangi volume sampah. Program ini diharapkan dapat berlanjut melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Malaka guna mendistribusikan eco enzyme sebagai pembersih udara kepada masyarakat. Selain itu, diperlukan evaluasi dan pemantauan hasil secara hybrid untuk memudahkan komunikasi dan menangani kegagalan dalam pembuatan eco enzyme.

Kata Kunci

Eco-Enzyme Pengelolaan Sampah Penjernih Udara Polusi Udara Stunting

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Syafei, A. D., Assomadi, A. F., Febrianto, A., Muzakky, A., Ahmad, I. S., Parmawati, R., Wulandari, P. K., Nugroho, A. M., Sudarmaji, S., Adriyani, R., & Arfiani, N. D. (2025). Transformasi Limbah Organik Menjadi Eco enzyme Dalam Upaya Perbaikan Kualitas Udara Untuk Mencegah Stunting di Kabupaten Malaka. ewagati, 9(6). https://doi.org/10.12962/j26139960.v9i6.8309

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama