Isi Artikel Utama

Abstrak

Desa Satak Kabupaten Kediri secara geografis terletak tidak jauh dari kawasan gunung Kelud. Karena letak desa Satak secara geografis berada disekitar kaki gunung kelud, maka daerah ini memiliki tanah pertanian yang potensial dan subur untuk pengembangan industri argo seperti tanaman pohon sengon, tanaman sayuran, buahbuahan seperti tanaman nanas. Tanaman nanas yang tumbuh di daerah kaki gunung kelud merupakan tanaman potensial bagi petani dari beberapa desa, karena tanaman nanas tersebut tumbuh dan berkembang tersebar luas di daerah kabupaten Kediri sampai perbatasan dengan kabupaten Kediri. Berdasarkan informasi dari petani setempat rata-rata 1 ha lahan ditanami pohon nanas antara 50 ribu sampai 70 ribu pohon dengan rata-rata jumlah daun setiap pohon antara 29-32 helai. Ketika masa panen tiba daun nanas sebagai limbah oleh petani hanya dibiarkan saja menumpuk disekitar lahan tanpa diolah, sehingga menjadi masalah bagi petani. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka limbah daun nanas dapat diolah menjadi produk yang bernilai ekonomi sehingga diharapkan menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat. Target pengolahan limbah daun nanas pasca panen adalah produk serat serat kasar sebagai bahan baku produksi tekstil dan material komposit melalui proses ekstraksi mekanik.

Kata Kunci

Daun nanas ekstraksi mekanik industri agro limbah daun nanas serat kasar

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Soeprijanto, S., Puspita, N. F., Ningrum, E. O., Hamzah, A., Karisma, A. D., Altway, S., & Zuchrillah, D. R. (2021). Produksi Serat Kasar dari Limbah Daun Nanas Melalui Ekstraksi Mekanik di Desa Satak Kabupaten Kediri. Sewagati, 5(3), 307–314. https://doi.org/10.12962/j26139960.v5i3.80

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>