Isi Artikel Utama

Abstrak

Pulau Gili timur adalah salah satu pulau yang belum mendapatkan akses listrik, padahal pulau ini dihuni oleh lebih dari 2000 jiwa. Mayoritas penduduk yang mendiami Pulau Gili timur bekerja sebagai nelayan. Tidak adanya listrik di pulau tersebut menyulitkan masyarakat memenuhi kebutuhan sehar-hari, terutama yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Es batu adalah salah satu bahan baku yang biasa digunakan untuk menjaga kesegaran ikan dan memiliki harga yang mahal area tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu inovasi berupa Bawean innovative ice maker for economist fish cooling system (BIM-Fish). Rancang bangun dibuat dengan memanfaatkan energi baru terbarukan dan perangkat kelistrikan untuk membuat es batu nelayan.. Metode peneliitan menggunakan pendekatan implementasi tepat guna sehingga secara langsung dapat memberi dampak pada masyarakat setempat. Pengerjaan BIM-Fish membutuhkan waktu selama 4 bulan samapai tahap peresmian. Pemasangan sistem langsung bertempat di Pulau Gili Timur, Bawean, dengan proses dan target capaian yang telah sesuai dengan perencanaan. Dampak yang diperoleh masyarakat setempat adalah adanya penghematan biaya operasional berupa pembelian es batu untuk kebutuhan pengolahan hasil tangkapan ikan. Besar penghematan tersebut adalah Rp. 450.000,- per-harinya, dengan estimasi sistem dapat bekerja secara optimal lebih dari 2 tahun.

Kata Kunci

Green Energy Panel Surya Freezer Es Batu Nelayan Ikan Laut

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Suyanto, Penangsang, O. ., Aisjah, A. S. ., Arifin, . S. ., Indriawati, . K. ., Wahyuono, R. A. ., Widjiantoro, B. L. ., Pratama, D. Y. ., Mohammad, L., Setyawan, A. H. ., & Asyari, M. K. . (2022). Bawean Innovative Ice Maker For Economist Fish Cooling System (BIM-Fish). Sewagati, 6(1), 85–91. https://doi.org/10.12962/j26139960.v6i1.176

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>